BuzzeRp. Sang penjilat Penguasa Baik Di Pusat dan Utamanya yang di daerah Membuat Bangsa Ini makin lama makin seakan akan makin tak Beradab

Sitijenarnews.com selasa 17 Mei 2022; Sepakat dengan apa dikatakan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim dalam Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pare Kediri di halaman Masjid Sholihin Jl Argowayang 24C, Ahad (15/5/2022) kemarin.

Pengajian sekaligus halal bihalal itu dengan tema Membangun Keadaban Bangsa. Kiai Saad mengatakan, membangun keadaban bangsa penting kita pikirkan karena rasanya sebagai sebuah bangsa yang terkenal dengan peradabannya yang santun itu, hampir-hampir sekarang ini hilang.

”Komentar yang muncul di media sosial itu hampir 80 persen menggunakan ungkapan, diksi yang ketika membaca rasanya mengelus dada. Apalagi bangsa ini juga terpecah dengan istilah buzzerp,

 

”Ungkapan buzzerp itu rasanya bangsa ini berada pada titik nadir, titik terbawah untuk kerusakan keadaban.

Sementara Terkait maraknya Keberadaan Buzzer yang saat ini juga marak di daerah – daerah tim juga mewawancarai Ketua Umum Lsm Siti Jenar yang Juga Pimpinan Perusahaan Media Cetak dan Online Sitijenarnews. Eko Febrianto,

Menurut Eko Hanyalah Sekumpulan Orang-orang yang tolol yang hanya berfikir untuk dirinya sendiri akan suka menjilat penguasa. Berfikir jangka pendek yang hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok kecilnya itulah para Buzzer . Suka mengadu domba anak bangsa dan membuat gaduh tapi tidak memberikan solusi apa-apa. mereka berharap Digaji dari uang rakyat, tapi tidak membawa kebaikan untuk rakyat. Penjilat penguasa mendekat pada sosok yang sedang berkuasa, idealisme hanya untuk siapa saja yang berani bayar mahal, bukan kebenaran yang dipegang erat untuk diperjuangkan.

Penjilat penguasa sungguh menjijikan bagaikan pemakan bangkai saudaranya sendiri.  Tidak perduli apakah satu kebijakan dzolim, penjilat penguasa pasti mendukungnya karena itulah tugasnya agar tetap mendapatkan cipratan nikmat kekuasaan yang semu dan menipu. Mereka mengedepankan prasangka dan menyerang siapa saja yang tidak sepakat dengan penguasa.

Baca juga:  Dibawah ini adalah Daftar Nama dan pangkat 28 Polisi Yang Diduga Langgar Etik dan Pidana Di Kasus Penembakan Brigadir J.11 Orang Diantaranya Telah Diamankan di Mako Brimob

Merek kerap Mencari-cari kesalahan dan menggorengnya untuk mempermalukan dan menjatuhkan lawan dengan membunuh karakter siapa saja yang dianggap musuh dan dibenci oleh penguasa rezim. Orang seperti ini digambarkan dalam surah al-Hujurat ayat 12 yang artinya:

 

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

 

Penjilat penguasa hanya membawa masalah tapi tidak menyelesaikan masalah. Sungguh, menjijikan karena mereka hanya menjadi beban. Mereka berharap cipratan uang dari rakyat yang dikelola sang penguasa. Tega melihat rakyat diperlakukan tidak adil. Merasa senang saat melihat rakyat sengsara.

 

Penjilat penguasa di setiap zaman selalu ada. Mereka tercatat sebagai orang yang mencari aman dan keuntungan di dunia tapi tidak berfikir tentang pengadilan akhirat nanti. Di dunia mereka bebas melakukan apa saja karena hukum sudah menjadi alat penguasa dalam sistem demokrasi. Meskipun, ketidak adilan nampak didepan mata, dan dunia internasional mengutuknya tapi mereka tidak perduli, yang penting mereka aman karena menjadi penjilat kekuasaan.

Mereka tercatat dalam sejarah sebagai orang-orang buruk seperti Sengkuni atau orang Yahudi yang culas, licik dan penuh kebencian yang menyebarkan keburukan dengan memfitnah dan memutarbalikkan fakta.

 

Dan yang perlu anda ingat dan anda waspadai adalah Para Penjilat. Pikirannya tajam dan lidahnya lihai untuk membuat kekuasaan senang serta sigap melayani permintaan sangat penguasa. Pandai mengakumulasi moment politik untuk kepentingan diri dan citranya pada sang tuan.

Baca juga:  Berikut kata Kadiv Propam soal Pendemo Kena Tembak: Bukan Salah Anggota, Tapi Kasat & Kapolresnya

Menjadikan konflik sebagai peluang mendapatkan sesuatu. Selalu mencari cela agar dirinya dipandang dan terpakai.dan Peran penjilat dibutuhkan agar kekuasaan dapat dipuja, menjadi penentang kritik terhadap penguasa dan selalu menunggu agar bisa terus berada pada lingkaran kekuasaan.

 

Karena Penjilat adalah seseorang yang berhimpun pada legitimasi kelompok untuk membenarkan perkataan penguasa kendati perkataan itu salah atau perlu dikritik.

Di mata penjilat, kebijakan penguasa adalah jalan untuk mendapatkan kesejahteraan dan penjilat bangga dengan apa yang mereka perankan. Tak peduli, jika perannya merusak substansi demokrasi dan menjadikan kekuasaan tidak berpihak kepada rakyatnya.

Sifat penjilat harus diyakini bukan lahir dari sebuah Kultur Politik, tetapi lahir dari rasa takut lapar dan tidak terpakai oleh tuannya, oleh karena itu karakternya sporadis, membabi-buta dan tidak bisa menempatkan konteks persoalan dan tidak bisa menempatkan persoalan dalam konteksnya.

Penjilat selalu hadir dan ada untuk penguasa anti kritik. Berlomba untuk dekat dengan penguasa. Prinsip penjilat, dekat dengan kekuasaan akan banyak fasilitas dengan pilihan-pilihan prioritas. Semoga kita semua terhindar dari sifat buruk dari bentuk seorang penjilat. Pungkas Eko,

 

(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews.com dan Headline.news.info)

error: