Buntut Pertemuan dengan Surya Paloh di London ini kata Pengamat: Dari Dulu Luhut Selalu Terlibat Sirkulasi Elite

Sitjenarnews.com Jakarta Rabu 18 Januari 2023: Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan. Pasalnya, pertemuan itu terjadi di tengah santernya isu reshuffle yang menyasar menteri NasDem.

Keterangan Fhoto,Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Menanggapi dengan hal tersebut, pengamat politik Refly Harun menyampaikan bahwa konon Menko Marves Luhut akan selalu hadir dalam setiap masalah yang terjadi di kalangan elite Indonesia.

“Setiap sirkulasi elite di negeri ini konon selalu melibatkan Luhut Binsar Pandjaitan,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Rabu (18/1/23).

Julukan ‘Menteri Segala Urusan’ bahkan disematkan kepada Luhut, mengingat Jokowi memberikan beragam jabatan dan posisi kepadanya yang sejumlah di antarana tak ada kaitan dengan bidang kementrian Luhut pegang.

Menurut Refly, kiprah Luhut di kalangan elite tidak hanya untuk Golkar saja, yang merupakan partai yang Luhut berada di dalamnya.

“Bahkan lintas partai, tidak hanya untu Golkar saja, dan itu sudah jadi rahasia umum,” ujarnya.

Soal pertemuan Luhut dan Surya Paloh di London, Refly menduga bahwa pembahasan keduanya tak jauh-jauh dari Pilpres, di mana NasDem mengambil langkah berani dan soal reshuffle.

Dugaan Refly, NasDem bisa saja tak ditendang dari kabinet meski memilih mengusung Anies.

Akan tetapi, dia menilai bahwa ada syarat-syarat tertentu dari Luhut atau pemerintah kepada Surya Paloh maupun NasDem.

“Bisa jadi dengan pertemuan ini, menteri-menteri NasDem tidak direshuffle. Tapi dalam politik tidak ada no free lunch (Tidak ada makan siang gratis),” jelasnya.

Refly lalu menyampaikan bahwa ada gentlemen agreement atau perjanjian informasi/tak tertulis antara Surya Paloh dan Luhut, di antara sejumlah kemungkinan skenario yang terjadi.

Bisa saja menurut Refly karena masing-masing punya jalan berbeda, mereka buat kesepakatan yang jika Paloh gagal bangun koalisi maka dia harus balik dan mengikuti keinginan pemerintah termasuk soal capres yang akan didukung Jokowi.

“Misal karena masing-masing beda jagoan gentlemen agreement-nya ‘You kalau tidak berhasil membangun koalisi balik lagi ya ke istana’,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui sampai saat ini, meski mengklaim makin erat, baik PKS dan Demokrat sebagai bagian Koalisi Pengusung Anies Baswedan masih belum melakukan deklarasi layaknya NasDem.

(Red/Tim-Biro Pusat Sitjenarnews)

error: