Petik Laut Lesanan Lor Pesisir Besuki 2025: Doa, Syukur, dan Warisan Bahari yang Hidup

Sitijenarnews.com Situbondo, 13 Juli 2025 — Aroma laut dan asap dupa menyatu di udara pagi itu, Minggu (13/7), saat ratusan warga memadati bibir pantai Dusun Lesanan Lor, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Bagi mereka, laut bukan sekadar tempat menggantungkan hidup, melainkan ruang sakral tempat syukur dan harapan dilabuhkan. Ritual tahunan Petik Laut atau yang juga dikenal sebagai Larung Sesaji Gitek kembali digelar dengan khidmat dan penuh makna.

Keterangan Fhoto: Petik Laut Lesanan Lor Pesisir Besuki 2025: Doa, Syukur, dan Warisan Bahari yang Hidup

Ritual yang telah menjadi bagian dari denyut budaya masyarakat pesisir ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah peristiwa spiritual dan kultural yang menegaskan relasi sakral antara manusia dan lautan. Tahun ini, sedikitnya 350 orang hadir dalam kegiatan tasyakuran yang dimulai sejak pukul 08.00 hingga 10.00 WIB. Upacara ini menjadi momentum penting untuk memanjatkan doa atas keselamatan nelayan dan sebagai wujud syukur atas rezeki yang dilimpahkan dari laut.

Rangkaian acara dimulai dari apel pengamanan yang digelar di Mapolsek Besuki, dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Febry Hermawan. Dari sisi keamanan, pelaksanaan acara berjalan tertib dan aman berkat keterlibatan personel gabungan dari Polsek Besuki, Satpolairud Situbondo, serta Koramil Besuki.

Di muara pantai Lesanan Lor, tahlil, istighotsah, sholawat nariyah, dan doa-doa khusyuk dipimpin oleh Ustadz Fathor Rahman menggema bersahutan dengan suara ombak. Suasana syahdu memenuhi tepian pantai, seolah lautan sendiri turut menyimak lantunan harapan warga yang tak pernah putus.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Camat Besuki Ganda Eka Prasetya, Kapolsek Besuki AKP Febry Hermawan, Kasat Polairud Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa, perwakilan dari Koramil Besuki, tokoh masyarakat, serta aparatur desa setempat. Seluruh pihak menunjukkan kekompakan dalam menjaga dan menghormati adat leluhur yang telah mengakar kuat di tanah Pesisir.

Baca juga:  Kasus Pengrusakan Tanaman Tebu oleh kades Klatakan dan Anak Buahnya Terus Bergulir.

Puncak ritual ditandai dengan prosesi larung sesaji ke tengah laut. Kepala Desa Pesisir, Ahmadi, secara simbolis memimpin pelepasan sesaji, yang diantar oleh dua perahu besar (selerek) dan sepuluh perahu kecil yang turut mengiringi. Dalam sambutannya, Kades Ahmadi menekankan pentingnya nilai spiritual dan kebersamaan dalam tradisi rokat laut ini.

“Rokat laut ini adalah bentuk permohonan barokah dan keselamatan. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kemudahan, dan umur yang penuh berkah bagi seluruh masyarakat pesisir, terutama para nelayan yang setiap hari menantang gelombang demi mencari nafkah,” ucapnya dengan penuh haru.

Panitia pelaksana, yang diketuai oleh P. No dan Lia, memastikan seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib, lancar, dan khidmat. Tidak ada euforia berlebihan. Semua berlangsung dengan penuh penghormatan terhadap tradisi, seolah setiap prosesi adalah doa yang dihamparkan di atas permadani samudra.

Bagi masyarakat Dusun Lesanan Lor, Petik Laut bukan sekadar kegiatan musiman. Ia adalah warisan luhur yang telah dijaga secara turun-temurun sejak masa nenek moyang. Dalam larung sesaji, tersimpan narasi panjang tentang kearifan lokal, tentang cara masyarakat menyatu dengan alam dan Sang Pencipta.

Setiap tahun, ritual ini menjadi pengingat bahwa laut bukan hanya tempat menggantungkan jaring, tapi juga ruang spiritual tempat manusia menyampaikan syukur dan memohon keselamatan. Tradisi ini menjadi penanda bahwa identitas budaya masyarakat Pesisir tidak luntur, meskipun zaman terus berubah.

Ketika perahu terakhir merapat kembali ke pantai dan warga perlahan membubarkan diri, yang tertinggal bukan hanya jejak kaki di pasir, melainkan jejak budaya yang terus hidup. Petik Laut menjadi cermin kebersamaan, spiritualitas, dan kekuatan akar budaya lokal yang masih dijaga teguh oleh masyarakat.

Baca juga:  Hari Gini masih ada Saja Proyek Siluman Di Kabupaten Situbondo. siang ini Tim Investigasi Menemukan Proyek TPT Asal jadi di Kecamatan Jatibanteng
Keterangan Fhoto: Petik Laut Lesanan Lor Pesisir Besuki 2025: Doa, Syukur, dan Warisan Bahari yang Hidup

Di tengah derasnya arus modernisasi, Dusun Lesanan Lor membuktikan bahwa warisan leluhur bisa tetap hidup jika dijaga dengan cinta, keyakinan, dan kebersamaan. Petik Laut bukan hanya ritual, melainkan jati diri.

(Sub_panpiko/Biro Siti Jenar Group Multimedia)

error: