sepanjang tahun 2021.Sektor ESDM telah Serap Anggaran Dana PEN Sebesar Rp61,72 Triliun, Berikut Dibawah ini Rincian Lengkapnya

Sitijenarnews.Com JAKARTA  Rabu 20 April 2022 – Tim Pelaksana Transformasi Kementerian ESDM melaporkan, sektor ESDM telah menyerap anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp61,72 triliun sepanjang tahun 2021.

Ketua Tim Pelaksana Transformasi Kementerian ESDM selaku Staf Ahli Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif mengatakan, program PEN Kementerian ESDM sepanjang tahun 2021 telah berhasil menciptakan lapangan kerja untuk 10.598 orang, 4,25 juta orang hari kerja (main-days), serta masyarakat terdidik sejumlah 1.756 orang.

 

“Selain berhasil membuka lapangan kerja, program PEN Kementerian ESDM juga turut memberikan manfaat dalam mengerek nilai investasi sebesar Rp46,54 triliun, penghematan subsidi Rp74 miliar, belanja dalam negeri Ro3,09 triliun, ekonomi lokal Rp567 miliar, penghematan impor Rp127 miliar, dan perlindungan sosial Rp11,31 triliun,” ujar Irwandy dalam keterangan resmi, Rabu (20/4/2022).

 

Secara rinci, serapan anggaran ini dibagi ke dalam beberapa subsektor ESDM.

 

Pertama, subsektor minyak dan gas (migas). Pembangunan Jaringan Gas (Jargas) dan kilang merupakan dua program tumpuan di sektor migas dalam PEN Kementerian ESDM Tahun 2021. Realisasi pembangunan jargas menjadi 126.876 Sambungan Rumah Tangga (SR) dari target yang ditetapkan sebesar 120.776 SR.

 

“Sebagian masih dalam pekerjaan dengan menggunakan mekanisme bank garansi, tapi rata-rata progres pekerjaan sudah sampai 96,6% hingga 31 Desember tahun lalu,” jelas Irwandy.

 

Secara rinci, pembangunan jargas telah menyumbang investasi Rp900,9 miliar, potensi penghematan subsidi Rp74 miliar (jika on stream), belanja dalam negeri Rp285,54 miliar melalui Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), ekonomi lokal/upah tenaga kerja Rp254,5 miliar, penghematan impor Rp127,7 miliar, dan lapangan kerja Rp1,84 triliun.

 

Adapun untuk pembangunan kilang telah mencapai realisasi Rp30.792 miliar dan lapangan kerja Rp2,39 triliun. “Pengerjaan kilang tersebut meliputi kilang Tuban, Balikpapan, Balongan, dan Cilacap,” ungkap Irwandy.

Baca juga:  Harga BBM Pertalite Bakal Naik Karena Subsidi segera Dicabut, Benarkah akan Jadi Rp 10 Ribu/Liternya.? simak Selengkapnya

 

Kedua, subsektor ketenagalistrikan. Pemerintah memberikan stimulus ketenegalistrikan berupa diskon tarif dan pembebasan rekening minimum serta biaya beban dan abodemen) sebesar Rp31,9 triliun. “Ini merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat sebagai bentuk perlindungan sosial,” jelas Irwandy.

 

Di samping itu, terdapat pula pembangunan infrastruktur listrik di lima destinasi wisata prioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara). “Total pembangunan infrastuktur menyerap anggaran sebesar Rp146,1 miliar,” ungkapnya.

 

Ketiga, subsektor mineral dan batubara (minerba). Dalam kurun waktu setahun, Kementerian ESDM telah melakukan refocusing program dan realokasi anggaran Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Badan Usaha Pertambangan sebesar Rp510,48 miliar. “Anggaran ini difokuskan untuk pembinaan dan pelibatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” tegas Irwandy.

 

Ada pula penyerapan untuk kegiatan transformasi pekerja Pertambangan Tanpa Izin (PETI) menjadi pekerja sektor usaha formal non-pertambangan sebesar Rp60 miliar.

 

Keempat, sektor EBTKE. Terdapat 3 (tiga) program utama subsektor EBTKE dalam menunjang capaian PEN di tahun 2021 Kemarin, yaitu dibidang pemanfaatan bioenergi, kemandirian ekonomi, dan pembangunan infrastruktur.

 

Pemanfaatan bioenergi meliputi program co-firing, yaitu peningkatan belanja dalam negeri (Rp109 miliar) dan penciptaan lapangan kerja (Rp1,29 triliun) dan pengembangan pabrik PBN, yaitu investasi (Rp4 triliun) dan pencipaatan lapangan kerja (Rp665 miliar).

 

(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)

error: