Sitijenarnews. com Tegal Selasa 8 Februari 2022; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sangat layak mendapat penghargaan Nobel Perdamaian 2022. Cak Imin menyatakan kedua ormas tersebut terbukti punya peran besar dalam merajut kemanusiaan hingga perdamaian.
“Saya akan mengusulkan kepada parlemen dan pemerintah Norwegia untuk menjadikan NU dan Muhammadiyah sebagai penerima Nobel Perdamaian Dunia. Karena dua organisasi ini telah terbukti merajut kemanusiaan, merajut kebersamaan, dan merajut perdamaian,” ujarnya saat hadir dalam pernyataan kebulatan tekad pengurus Ranting PKB se-Kabupaten Tegal menjadikan Cak Imin presiden 2024, Selasa (8/2/2022).
Untuk mewujudkan misi tersebut, pada Maret 2022 nanti, Wakil Ketua DPR RI ini akan terbang ke Norwegia untuk menemui ketua parlemen dan pemerintah Norwegia sebagai penentu nobel perdamaian.
Cak Imin mengatakan belum ada peraih Nobel dari Indonesia selama ini. NU dan Muhammadiyah dinilainya sangat layak untuk mendapatkan Nobel tersebut karena jauh sebelum negeri ini merdeka ormas tersebut dikatakannya selalu mengeluarkan fatwa perdamaian dan kemanusiaan.
“Ini karena komitmen kita terhadap NU sangat kuat dan jelas. Konsistensi NU itu yang akan kita tunjukkan kepada dunia luas. Insyaallah menerima. Kalau tidak 2022, ya 2023. Ini bukti bahwa PKB dan NU tidak bisa dipisahkan sampai yaumul akhir,” katanya.
Diketahui, penghargaan Nobel telah diberikan sejak 1901. Sejumlah nama besar dunia telah meraih hingga saat ini. Antara lain, Albert Einstein, Marie Curie, Nelson Mandela, Ernest Hemingway, dan Komite Internasional Palang Merah dan sejumlah nama besar lainnya.
Ada lima kategori Penghargaan Nobel yang diberikan yakni Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, dan Perdamaian. Syarat pemenang Nobel adalah harus hidup. Nobel juga tidak dapat dibagikan lebih dari tiga orang.
Tidak ada batasan berapa banyak penghargaan yang dapat diterima seseorang. Organisasi juga bisa mendapatkannya. Misalnya, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi telah menerima beberapa Nobel Perdamaian.
(Red/Tim-Biro Tegal Jateng)