Sitijenarnews.Com Bogor Jabar Kamis 28 April 2022; Bupati Bogor Ade Yasin terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ade Yasin yang menjabat Bupati sejak 2018 itu merupakan adik kandung Rachmat Yasin yang jadi Bupati Bogor dua periode tahun 2008-2013 dan 2013-2014.
Usut punya usut, Rachmat Yasin juga pernah terjerat kasus dengan KPK saat dirinya menjabat sebagai Bupati Bogor.
Rachmat Yasin ditangkap KPK karena menerima gratifikasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKP) Kabupaten Bogor senilai Rp8,9 miliar. Uang itu disebut-sebut dipakai oleh Rachmat Yasin untuk biaya operasional bupati dan kebutuhan kampanye saat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor pada tahun 2013 dan Pemilu 2014.
Selain itu, Rachmat Yasin juga disebut mendapatkan tanah seluas 20 hektare di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Tanah itu diberikan oleh seorang pengusana bernama Rudy Wahab agar memperlancar perizinan lokasi pendirian pondok pesantren.
Kemudian, Rachmat Yasin juga menerima gratifikasi berupa sebuah mobil Yptota Vellfire senilai Rp825 juta dari pengusaha.
Kini, Rachmat Yasin tengah mendekam di Lapas Sukamiskin Bandung, usai divonis hukuman penjara 2 tahun 8 bulan oleh Majelis Hakim PN Bandung, pada 22 Maret 2021 lalu.
Satu tahun usai sang kakak divonis bersalah, kini Ade Yasin juga ikut terjaring OTT KPK yang dilakukan KPK pada Selasa, 26 April 2022 malam sampai Rabu pagi.
Ade Yasin ditangkap KPK atas dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap.
Semntara Saat Tim Awak Media Sitijenarnews Mengonfirmasi salah satu warga / Masyarakat bogor yang berprofesi sebagai Pedagang asongan yang biasa berjualan di Jalan Bersih, Cibinong, Kabupaten Bogor pun ikut mengomentari ditangkapnya orang nomor satu di Kabupaten Bogor dengan dugaan kasus suap.
“Gak kakak, gak adik malah pada jadi koruptor,” Maling Uang Rakyat tutur salah satu pedagang asongan yang tak mau di sebutkan namanya itu kepada awak Media Sitijenarnews, Rabu (27/4/2022).
Ia pun melanjutkan kekesalannya dan mengaitkan pada sang suami Bupati Bogor itu.
“Kayaknya si Ade Yasin tuh mentang-mentang suaminya polisi, ngerasa aman makan suap demi keuntungan pribadi,” tandasnya.
Agenda Pemkab Bogor tertunda
Bupati Bogor Ade Yasin dikabarkan terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Sejumlah agenda pun pada Rabu (27/4/2022) ini batal dihadiri Ade Yasin.
Salah satunya adalah agenda dengan Kedutaan Hungaria di Citeko, Kecamatan Cisarua, Puncak Bogor.
“Hari ini ibu agendanya ke Citeko, ada kunjungan kedutaan Hungaria ya, pagi kalau gak salah,” kata Kadiskominfo Kabupaten Bogor, Bayu Rahmawanto kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Bayu mengaku bahwa dirinya terakhir bertemu Bupati Bogor Ade Yasin politisi PPP itu pada Selasa (26/4/2022) kemarin.
Terkait kabar OTT KPK, Bayu mengatakan bahwa pemerintahan Kabupaten Bogor tetap berjalan normal.
“Pada dasarnya kami tetap menunggu hasil pemeriksaan dari KPK, kan KPK mempunyai kewenangan 1×24 jam. Nanti seperti apa perkembangannya dan hasilnya, kita tunggu sama-sama,” kata Kadiskominfo Kabupaten Bogor, Bayu Rahmawanto.
Sementara Dalam OTT tersebut, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya turut mengamankan sejumlah uang dan barang bukti lainnya.
“Benar, KPK sedang melakukan giat tangkap tangan di wilayah Bogor, Jawa Barat, telah mengamankan beberapa pihak dari Pemerintah Kabupaten Bogor, pemeriksa BPK, dan rekanan serta sejumlah uang serta barang bukti lainnya,” kata Nurul di Jakarta, Rabu, 27 April 2022,
Saat ini, kata Ghufron, para pihak yang ditangkap KPK masih menjalani pemeriksaan. Dan sesuai dengan KUHAP, KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status para pihak yang telah ditangkap tersebut.
“Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan. Setelah selesai, nanti akan kami sampaikan detail kasusnya,” ujar Ghufron.
(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)