Sitijenarnews,Com Situbondo Jatim Sabtu 2 april 2022; Salah seorang Ulama Nusantara sekaligus tokoh penting dalam berdirinya jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Salah Satu Pahlawan Nasional. KH. As’ad Syamsul Arifin Situbondo memiliki sebuah amalan yang tidak pernah ditinggalkan selepas shalat lima waktu.
Ijazah tersebut merupakan pemberian dari Sayyid Ali Rahmatullah atau yang lebih dikenal Sunan Ampel. Salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam mensyiarkan Islam di pulau Jawa.
Dibawah Ini adalah salah satu ijazah itu ialah salawat khidriyah:
صلى الله على محمد ١٠٠ مرة
Dimana salawat tersebut dibaca setiap selesai salat lima waktu. Yakni dibaca persis selesai salam sebelum posisi kaki berubah.
Menurut beberapa Kiai yang menerima langsung dari Kiai As’ad Syamsul Arifin, diceritakan Kiai As’ad Syamsul Arifin menerima ijazah tersebut dari Sunan Ampel di suatu malam sekitar jam 11 ke atas.
Disebutkan bahwa dawuh Sunan Ampel salawat ini disebut Salawat Khidriyah karena salawat ini sering dibaca Nabi Khidir.
Oleh karena itu jika ingin mengamalkan salawat ini harus mingirimkan Fatihah tawassul kepada Rasulullah SAW, Nabiyaallah Khidir Balyan bin Malkan As, Maulana Rahmatullah Sunan Ampel, dan KHR. As’ad Syamsul Arifin.
Setelah membaca salawat tersebut kemudian meminta hajat yang kita butuhkan. Saat memanjatkan hajat, hati kita harus mengutarakan “Ya Rasulallah, hamba dalam keadaan ………… (minta hajat Anda).
Adapun fadhilah membaca salawat ini antara lain, (1) dimudahkan sampai ke Mekkah Madinah. (2) mendapat rizki yang mengalir deras. (3) Rasulullah Saw akan hadir di saat sakarotul maut.
Sekedar diketahui Kyai As’ad Syamsul Arifin lahir di Makkah, Arab Saudi pada 1897. Beliau merupakan anak pertama dari pasangan Raden Ibrahim dan Siti Maimunah, keduanya berasal dari Pamekasan, Madura. Ia mempunyai adik bernama Abdurrahman. Ia dilahirkan di perkampungan Syi’ib Ali, dekat Masjidil Haram, Mekah, ketika kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji.
Al-Maghfurlah KH. As’ad Syamsul Arifin, Ini Merupakan salah satu santrinya Syaikhona Kholill Bangkalan Madura dan Pendiri Pondok Pesantren Sukorejo Situbondo, merupakan tokoh ulama sekaligus wali yang juga mempunyai banyak karomah. Dengan karomahnya itulah, beliau disegani oleh banyak orang, termasuk para preman. Meskipun demikian, dalam berdakwah, Kiai As’ad jarang mengunakan ilmu kesaktianya. Beliau tetap mengunakan pendekatan lain.
Saat ini trah Keturunan Laki Laki Satu satunya yang masih ada dari beliau (KH As’ad) adalah Pendiri Ponpes Walisongo Mimbaan Panji Situbondo yang bernama KH Raden Kholil As’ad yang mana saat ini beliau juga Merupakan Salah Satu Tokoh agama Paling Karismatik di Bumi Shalawat Nariyah Situbondo Jatim.
(Red/Tim-Biro Pusat Headline,news & Sitjenarnews)