Sitijenarnews.com Jakarta Selasa 12 Juli 2022; Keberhasilan Kejaksaan Agung membongkar beragam kasus korupsi, termasuk gerak cepat dalam penyidikan,dan Pasca intens nya Penerapan restorative justice oleh Kejaksaan. membuat tingkat kepercayaan publik terhadap Korps Adhyaksa ini terus meningkat. Hal tersebut juga terlihat dari hasil survei nasional yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung pada April lalu berada di angka 70,2 persen. Kini, hasil survei terbaru, terjadi kenaikan sebesar 4,3 persen, menjadi 74,5 persen.
“Tingkat kepercayaan terhadap sebagian institusi negara secara umum mengalami peningkatan,” kata dia saat memaparkan hasil survei bertajuk Evaluasi Publik terhadap Kinerja Pemerintah dalam Bidang Ekonomi, Politik, Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi secara virtual, Senin (11/7).
Burhanuddin mengatakan, beragam terobosan yang dilakukan dalam pengusutan dan pembongkaran perkara, membuat lembaga pimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin itu berhasil memperbaiki rating kepuasan sebelumnya.
“Pencapaian Kejaksaan Agung cukup membanggakan. Itu karena jika dibandingkan institusi penegak hukum lain, peningkatan tingkat kepercayaan publik tidak setinggi Kejaksaan Agung,” jelasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), misalnya. Meski mengalami peningkatan, tapi sekadar 3 persen. Sebaliknya, Polri justru mengalami penurunan jika dibandingkan temuan sebelumnya, dari 77,3 persen menjadi 76,4 persen.
Burhanuddin mengungkapkan, keberhasilan Kejaksaan Agung membongkar sejumlah perkara besar melatari peningkatan tingkat kepercayaan publik. Selain kasus mafia minyak goreng, penyidik Gedung Bundar juga berhasil membongkar sejumlah kasus lain yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, seperti mafia tanah dan pupuk bersubsidi juga Penerapan restorative justice yang dinilai sangat berhasil merebut hati masyarakat.
Juga Kolaborasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir juga berbuah penyidikan dugaan korupsi di internal Garuda Indonesia, termasuk kasus Jiwasraya, Asabri, Krakatau Steel, juga Waskita Beton Precast.
“Kasus mafia minyak goreng memiliki pengaruh yang cukup besar. Ini karena minyak goreng sangat terkait dengan kegiatan seluruh masyarakat. Makanya kasus ini sangat menyita perhatian publik,” kata Burhanuddin.
(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)