Kacamata dan lensa kontak sudah lama menjadi solusi bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan silinder. Namun, perkembangan teknologi kedokteran mata kini menawarkan alternatif yang lebih praktis dan permanen, yaitu LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis).
Prosedur ini menjadi pilihan banyak orang di seluruh dunia karena mampu memperbaiki penglihatan dengan cepat tanpa harus menjalani operasi rumit atau masa pemulihan lama. LASIK bekerja dengan cara membentuk ulang kornea mata agar cahaya dapat terfokus dengan sempurna ke retina, menghasilkan penglihatan yang tajam dan jernih.
Apa Itu LASIK dan Siapa yang Bisa Menjalani?
Melansir dari Portal Indonesia, LASIK merupakan prosedur bedah refraktif yang menggunakan teknologi laser berpresisi tinggi untuk mengoreksi bentuk kornea. Tujuan utamanya adalah memperbaiki kesalahan pembiasan cahaya (refractive error) pada mata.
Orang yang cocok menjalani LASIK biasanya mengalami salah satu kondisi berikut:
Miopia (rabun jauh): kesulitan melihat objek yang jauh.
Hipermetropia (rabun dekat): kesulitan melihat objek dekat.
Astigmatisme (silinder): penglihatan kabur karena bentuk kornea tidak simetris.
Namun, tidak semua orang dapat menjalani LASIK. Calon pasien harus berusia minimal 18 tahun, memiliki ukuran kacamata yang stabil selama satu tahun terakhir, serta tidak menderita penyakit mata serius seperti katarak atau glaukoma. Pemeriksaan menyeluruh oleh dokter mata sangat penting sebelum memutuskan menjalani prosedur ini.
Teknologi Canggih di Balik Prosedur LASIK
LASIK menggunakan dua jenis laser utama yang bekerja secara berurutan, yaitu:
Femtosecond Laser
Laser ini digunakan untuk membuat flap tipis di permukaan kornea. Prosesnya sangat presisi dan tidak menimbulkan rasa sakit.Excimer Laser
Setelah flap dibuka, laser ini membentuk ulang jaringan kornea berdasarkan data komputer yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Kombinasi kedua teknologi tersebut memungkinkan dokter melakukan koreksi secara akurat dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 30 menit untuk kedua mata.
Prosedur LASIK Langkah demi Langkah
Meskipun termasuk operasi mata, prosedur LASIK tidak menakutkan seperti yang dibayangkan banyak orang. Prosesnya cepat, aman, dan hampir tanpa rasa sakit. Berikut urutan tahapan pelaksanaannya:
1. Pemeriksaan Awal
Sebelum operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan mendetail untuk menilai ketebalan kornea, kadar air mata, dan bentuk permukaan mata. Data ini digunakan untuk menentukan seberapa banyak jaringan kornea yang akan dibentuk ulang.
2. Anestesi dan Persiapan
Pasien diberikan tetes mata anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit. Tidak diperlukan bius total sehingga pasien tetap sadar selama proses berlangsung.
3. Pembuatan Flap Kornea
Menggunakan femtosecond laser, dokter membuat flap tipis pada permukaan kornea. Lapisan ini dibuka seperti pintu kecil untuk mengakses bagian dalam kornea.
4. Pembentukan Ulang Kornea
Excimer laser mulai bekerja membentuk ulang jaringan kornea sesuai kebutuhan koreksi penglihatan. Laser ini dikendalikan oleh komputer dengan akurasi mikron, sehingga hasilnya sangat presisi.
5. Penutupan Flap
Setelah pembentukan selesai, flap dikembalikan ke posisi semula tanpa perlu dijahit. Dalam beberapa menit, lapisan tersebut akan menempel kembali secara alami.
Seluruh proses biasanya selesai dalam waktu 15–20 menit untuk kedua mata, dan pasien dapat langsung beristirahat setelahnya.
Pemulihan Pasca LASIK
Salah satu alasan mengapa LASIK begitu populer adalah masa pemulihannya yang cepat. Banyak pasien melaporkan peningkatan tajam penglihatan hanya dalam beberapa jam setelah operasi. Namun, hasil maksimal biasanya dicapai setelah 1–2 hari.
Selama masa pemulihan, pasien disarankan untuk:
Menghindari mengucek mata selama minimal satu minggu.
Menggunakan tetes mata antibiotik dan pelumas sesuai resep dokter.
Menghindari paparan debu dan cahaya terang selama beberapa hari.
Tidak berenang atau menggunakan make-up mata hingga mata benar-benar pulih.
Kontrol rutin akan dijadwalkan untuk memastikan kornea menempel dengan sempurna dan penglihatan stabil.
Risiko dan Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Walaupun LASIK memiliki tingkat keberhasilan tinggi, sekitar 95–98% pasien mencapai penglihatan normal atau mendekati sempurna, tetap ada beberapa efek samping yang bisa terjadi, seperti:
Mata kering sementara akibat penurunan produksi air mata.
Silau atau halo di malam hari pada sebagian kecil pasien.
Fluktuasi penglihatan selama beberapa minggu pertama.
Dalam kasus jarang, bisa terjadi koreksi berlebih (overcorrection) atau kurang (undercorrection).
Dengan pemilihan klinik yang terpercaya dan dokter berpengalaman, risiko ini dapat diminimalkan secara signifikan.
Keunggulan LASIK Dibanding Metode Lain
Ada beberapa metode koreksi penglihatan lain seperti PRK atau LASEK, namun LASIK tetap menjadi pilihan utama karena berbagai kelebihannya:
Cepat dan nyaman – Prosedur berlangsung singkat, dan pasien bisa langsung pulang.
Minim rasa sakit – Berkat teknologi laser modern dan anestesi tetes.
Pemulihan cepat – Sebagian besar pasien kembali beraktivitas normal dalam waktu 1–2 hari.
Hasil jangka panjang – Koreksi penglihatan umumnya permanen.
Tanpa jahitan dan minim risiko infeksi.
Selain itu, kini juga tersedia varian Custom LASIK dan Wavefront-Guided LASIK, yang mampu menyesuaikan profil kornea tiap individu untuk hasil penglihatan yang lebih tajam dan alami.
Persiapan Sebelum Menjalani LASIK
Agar hasilnya optimal, calon pasien perlu melakukan beberapa persiapan penting, di antaranya:
Hentikan penggunaan lensa kontak minimal 1–2 minggu sebelum pemeriksaan karena dapat mengubah bentuk kornea.
Tidur cukup dan hindari stres agar kondisi tubuh prima saat operasi.
Pastikan tidak sedang hamil atau menyusui, karena kondisi hormon dapat memengaruhi hasil koreksi.
Pilih klinik mata dengan reputasi baik dan peralatan modern untuk menjamin keamanan dan hasil terbaik.
Konsultasi menyeluruh akan membantu menentukan apakah Anda kandidat ideal untuk menjalani LASIK.
Kesimpulan
LASIK adalah inovasi luar biasa di dunia kesehatan mata yang memberikan harapan bagi jutaan orang untuk melihat dunia lebih jelas tanpa bantuan kacamata. Dengan kombinasi teknologi laser presisi dan proses pemulihan cepat, LASIK menjadi solusi efektif bagi mereka yang menginginkan penglihatan tajam secara permanen.
Namun, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kondisi mata yang berbeda. Karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis tetap menjadi langkah awal yang wajib dilakukan sebelum mengambil keputusan.
Dengan penanganan profesional dan perawatan pascaoperasi yang tepat, LASIK tidak hanya memperbaiki penglihatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup—membuka dunia baru dengan pandangan yang lebih terang dan jelas.







