Sitijenarnews.com Jakarta Senin 17 Maret 2025: Komisi VI DPR RI Pagi ini Sekira Pukul 10 Wib, menggelar agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur dan Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto.
Anggota Komisi VI DPR RI yang berasal dari dapil III Jatim Nashim Khan meminta Dirut Jasa Marga, Subakti Syukur agar kegiatan Proyek Strategis Nasional ini dikerjakan dengan sempurna, Nashim Tidak menginginkan proyek dikerjakan asal jadi ini proyek tol bukan tol ngantol ujarnya dalam istilah bahasa madura.
Kalau hasil kerjanya dibikin asal -asalan dan dengan kwalitas bahan matrial yang gak jelas sayang disayangkan dikarenakan tol Probolinggo – Banyuwangi ini akan melewati View yang Paling Indah Se Indonesia. Pengguna Nantinya akan disuguhkan pemandangan Laut di Sebelah Utara dan pegunungan indah di sebelah Selatannya.
Hal ini disampaikan saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut PT Jasa Marga dan Dirut PT Hutama Karya untuk membahas kesiapan infrastruktur dalam mendukung arus mudik dan balik di momen Idulfitri 2025.
Dalam kesempatan ini Anggota Dewan Senior Komisi VI dari Fraksi PKB ini pun berharap nama berharap tol baru ini diberi nama PROSIWANGI Probolinggo Situbondo Banyuwangi bukan Probowangi yang hanya keliatan probolinggo banyuwangi saja, Sesuai usulan beberapa saat lalu.
Mengingat Rute Terpanjang yang dilalui oleh Proyek ini adalah kabupaten Situbondo yaitu 110 Kilometer. Yang ke 2. Pintu tol suboh bernama SITUBONDO BARAT. Yang ke 3.Kwalitas terbaik dari segala hal bukan Tol Ngantol.atau asal jadi dan tidak bergelombang seperti harapan di proyek sebelumnya (Paspro) maka daripada itu pekerjaan dan kwalitas material nya harus sesuai dengan spesifikasi. Dan yang ke 4.Adanya Perberdayaan kearifan lokal dalam projek tol Sesuai amanah undang undang Serta yang ke 5.Menghidupkan ReatArea UMKM.dll kalau perlu Nashim juga akan mensuport para pengusaha dan investor lokal agar ikut berperan dalam hal ini.Pungkas Politikus Dari Dapil Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso ini.
Senada pula disampaikan Eko Febriyanto Ketua Umum LSM SITI JENAR, Saat dikonfirmasi oleh tim awak media menyebutkan, Alhamdulillah Aspirasi kami disampaikan oleh wakil kita di DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pagi ini di Senayan, Teruntuk Reast Area di Banyuglugur Mohon Kiranya Pengusaha lokal dan UMKM lokal untuk Diberi Ruang agar UMKM lokal juga bisa berkontribusi agar Ekonomi UMKM kita juga Naik Kelas dan itu juga bagian dari pada amanah UU kita dalam rangka Meningkatkan Ekonomi Kita.
Karena itu adalah Satu satunya Reast Area Tipe A yang ada di Kabupaten Situbobondo Untuk Paket 3 Paiton Besuki yang terletak di Banyuglugur. Ujar Aktivis Asli Situbondo yang Memang getol menyoroti Proyek Strategis Nasional ini.
Soalnya banyak dari UMKM kita pengen Usaha di Reast Area ya barang tentu mereka juga harus mau mengikuti apapun syarat dan aturan yang di buat oleh pihak pengelola. Dalam hal ini Jasa marga beserta anak perusahaan nya.
Alhamdulillah Semua Usulan Diatas Tersebut Hari ini atau siang ini Kamis 16 Maret 2025 Sudah Diterima Di Meja Perwakilan kami di Komisi VI DPR – RI untuk juga dibahas dalam RDP dengan Jasa Marga dan Beberapa Elemen-elemen lain nya Semoga rapat dengar pendapat (RDP) yang akan datang di DPR RI tetap mendengarkan suara kami dari daerah,imbuh Eko.
Terlebih Proyek strategis nasional adalah proyek yang memang dilaksanakan oleh pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para UMKM Yang Berada di pantura yang terdampak atas adanya proyek ini. Dan pastinya dalam pengerjaan nya harus pula melibatkan pekerja lokal, sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang ditetapkan saya kira. Walau Spesifikasi pekerja berbeda-beda, bergantung kondisi jenis pekerjaan yang dikerjakan tambahnya.
Tak hanya pekerja untuk menyerap tenaga kerja lokal bahkan matrial yang berada di sekitar tol atau lokal tol juga harus diperhatikan yang mana dalam pembangunan tol, juga dibutuhkan material lokal dalam jumlah besar Seperti Caping layer (CL) granular dan CBM yang tentunya harus memenuhi spesifikasi dan Ijin Resmi Suplai Matrial tol Seperti Surat Ijin Penambangan Batuan (SIPB) dll. Hal itu juga bisa berdampak pada tumbuhnya ekonomi lokal dalam sisi positif adanya proyek tol ini saya kira.
Proyek tol yang Memakan Anggaran 81 Triliun ini menghubungkan tiga kabupaten, yaitu Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi, sepanjang 175,4 km, terbagi dalam tujuh seksi dan mayoritas dari total wilayah yang dilintasi adalah kabupaten Situbondo nah kenapa hanya probolinggo dan banyuwangi yang disebut.? Hal itu memang menjadi pertanyaan banyak orang
Mengingat Seksi 1 Gending-Kraksaan hanya mempunyai panjang 12,88 km, Seksi 2 Kraksaan-Paiton 11,20 km, dan Seksi 3 Paiton-Besuki 25,60 km ini juga melintasi kawasan Situbondo.

Belum lagi nantinya kalau proyek yang ke arah Ke Situbondo – Banyuwangi yang biasa kita kenal dengan Seksi 4 – 7 Sepanjang 126 KM Juga akan melintasi Kawasan Situbondo toral keseluruhan sepanjang 110 Kilometer dari keseluruhan proyek tol ini. Pungkas Eko.
(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews Group)