Sitijenarnews.com Lumajang, Jawa Timur — Senin, 24 November 2025: Bencana alam yang datang tanpa permisi seperti erupsi Gunung Semeru, menyisakan dampak luas baik fisik maupun psikologis bagi masyarakat di lereng gunung hingga ke kawasan pengungsian di Kabupaten Lumajang. Dalam situasi genting tersebut, kehadiran sektor swasta yang cepat tanggap menjadi sangat penting. Di sinilah nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi bagian dari kultur perusahaan diuji dan dibuktikan.
Perusahaan sebagai Aktor Sosial:
PTPP Proyek Tol Prosiwangi, sebagai bagian dari PT PP (Persero) Tbk, telah menyiapkan skema respons sosial yang cukup matang untuk menghadapi situasi darurat. Dengan pengiriman satu truk bantuan ke Posko Tanggap Darurat di Kecamatan Pronojiwo, perusahaan ini memperlihatkan bahwa korporasi besar dapat menjalankan fungsi sosial di luar aktivitas bisnis intinya.
Project Manager PTPP Prosiwangi, Derry Perdana Munsil, menyampaikan bahwa program bantuan ini bukan hanya bentuk aktivitas rutin CSR, melainkan “posisi moral” yang harus diambil ketika masyarakat dalam kondisi darurat.
“Kami memahami bahwa saat infrastruktur rusak dan kehidupan warga terguncang, bantuan fisik hanyalah bagian elemen. Keterlibatan langsung dan empati adalah hal yang tidak kalah penting,” ujar Derry saat ditemui di lokasi pengungsian.
Dampak Sosial yang Terukur:
Sebagai bagian dari aksi tersebut, bantuan yang diberikan secara komprehensif mencakup kebutuhan dasar pengungsi: pangan, air bersih, sanitasi, kebutuhan anak-anak dan bayi, kesehatan, hingga kenyamanan lingkungan sementara. Berikut beberapa poin dampak sosial yang bisa diidentifikasi:
Pengurangan kerentanan kesehatan: Paket sanitasi dan perlengkapan kebersihan 500 pcs, serta lotion anti-nyamuk 500 pcs membantu mencegah penyakit kulit dan infeksi di lingkungan pengungsian yang rentan.
Perlindungan bagi kelompok rentan: Pampers & pembalut 500 pcs memastikan kebutuhan dasar wanita dan bayi terpenuhi seringkali terabaikan dalam darurat bencana.
Stabilitas pangan sementara: Beras 1 ton + air 200 dus + Pop Mie 50+50 dus menciptakan keamanan pangan jangka pendek bagi banyak keluarga yang belum bisa kembali ke rumahnya.
Dukungan psikososial: Kehadiran tim PTPP yang berinteraksi langsung dengan pengungsi mengirim pesan bahwa mereka tidak dilupakan—yang meningkatkan moral warga.
Humas PTPP Prosiwangi, Moh. Ifan, memaparkan bahwa program ini akan dipantau keberlanjutannya sehingga tidak berhenti pada penyaluran awal.
“Kami ingin memastikan bahwa manfaatnya tetap terasa hingga tahap pemulihan, bukan hanya sebagai donor sekali lewat,” kata Ifan.
Pembelajaran untuk BUMN dan Dunia Usaha:
Dari tindakan PTPP dapat diambil beberapa pembelajaran penting bagi dunia usaha, khususnya BUMN:
1. Respons cepat korporasi memberikan kontribusi nyata di masa darurat. Kecepatan penyaluran logistik membedakan antara bantuan efektif atau terlambat.
2. Sinergi dengan komunitas lokal penting agar bantuan sesuai kebutuhan—PTPP melakukan koordinasi dengan posko setempat untuk menentukan jenis barang yang paling dibutuhkan.
3. CSR sebagai bagian dari nilai inti, bukan hanya kegiatan publikasi—PTPP menempatkan kepedulian sebagai bagian dari identitas perusahaan.
4. Metrik sosial dan pemantauan perlu dijalankan setelah penyaluran untuk mengukur dampak dan menentukan langkah lanjutan.
Langkah ke Depan: Pemulihan dan Keberlanjutan
Erupsi Semeru bukan hanya soal tanggap darurat, tetapi juga soal pemulihan jangka menengah hingga panjang. PTPP dalam pernyataannya menyatakan terbuka untuk mendukung tahap pemulihan, seperti rehabilitasi hunian sementara, pemulihan fasilitas umum, atau program pemberdayaan ekonomi lokal.
Keterlibatan korporasi seperti PTPP menjadi modal sosial penting untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat dan mempercepat bangkitnya kawasan terdampak.
Semoga tindakan ini menjadi inspirasi bagi banyak entitas lain—bahwa ketika bencana datang, kehadiran nyata dan berkelanjutan menjadi kunci membangun harapan baru. Lumajang dapat bangkit, dan peran aktif semua pihak menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih tangguh.
(Red/Tim-Biro Siti Jenar Group Multimedia Lumajang Jawa Timur)
