Sitijenarnews.com Jember Sabtu 6 Agustus 2022; Konflik horizontal antar warga dua desa yang masing-masing masuk wilayah Banyuwangi dan Jember masih memanas sampai sekarang.
Polda Jatim telah menurunkan Brimob ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Kepolisian juga memperketat penjagaan di perbatasan Jember-Banyuwangi ini.
Sebelumnya, terjadi penyerangan terhadap warga Desa Mulyorejo Jember hingga menyebabkan 4 rumah, 3 mobil, dan 20 sepeda motor milik warga dibakar.
Penyerangan ini dilakukan puluhan orang tidak dikenal. Diduga, para penyerang ini berasal dari salah satu desa di Banyuwangi.
Jumlah personel Brimob yang diturunkan oleh Polda Jatim sebanyak 60 orang. Demikian disampaikan Kabag Ops Polres Jember Kompol M Toha.
“Kami mendapat bantuan personel sebanyak 60 anggota Brimob Polda Jatim di lokasi terjadinya pembakaran beberapa rumah warga di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo,” katanya pada, Jumat (05/08/2022).
Selain itu, ujar dia, puluhan personel dari Polres Banyuwangi juga disiagakan membantu pengamanan di perbatasan Jember-Banyuwangi yakni di Kecamatan Kalibaru.
“Selain itu, Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim juga membantu Polres Jember dalam upaya penindakan,” katanya.
Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan Imanulla mengatakan pihak Polres Jember mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memerintahkan anggota reskrim untuk melakukan penyelidikan dan sabhara untuk melakukan pengamanan dengan mendirikan posko pengamanan.
“Kejadian pembakaran rumah dan kendaraan berada di dua pedukuhan yaitu Dukuh Patung Rejo dan Dukuh Dampekrejo, di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo,” katanya lagi.
Rentetan kasus pembakaran rumah dan kendaraan warga di Desa Mulyorejo oleh sekelompok orang tidak dikenal dari Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi terjadi sebanyak empat kali, yakni pada 3 Juli, 30 Juli, 3 Agustus, dan 4 Agustus 2022.
Pada 4 Agustus 2022 terjadi dua kali pembakaran pada dua lokasi yang berbeda di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo.
Berdasarkan data, total rumah yang rusak akibat dibakar sebanyak 10 rumah, mobil dan beberapa sepeda motor juga dibakar.
Dan Untuk Info Terkini yang didapat Tim awak media Sitijenarnews dilokasi,Kepolisian Resor Jember meringkus 3 orang yang terkait dengan insiden teror pembakaran sejumlah rumah warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, pada Jumat (5/8).
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama lewat Kanit Pidum Ipda Bagus Dwi Setiawan menyatakan, penangkap tersebut untuk mengungkap pelaku teror pembakaran.
“Dari proses penyelidikan, kami sementara ini sudah ada 3 orang yang diamankan. Terdiri dari dua saksi dan satu orang yang mengarah sebagai pelaku,” ungkap Bagus, Jumat.
Menurut Bagus, penyelidikan masih terus dilakukan guna mendapatkan alat bukti sebanyak-banyaknya. Saat ini, polisi masih menelusuri motif teror dan mengejar pelaku yang diperkirakan jumlahnya hingga puluhan orang.
“Kami masih memburu pelaku lainnya. Selain itu, juga pengembangan kasus. Mohon waktu,” tutur Bagus.
Sedikitnya, 7 rumah terbakar, 7 unit kendaraan roda dua maupun roda empat yang dirusak dan dibakar massa. Berikut juga penjarahan harta benda maupun kebun kopi setempat.
Berdasar penyelidikan awal, Kapolsek Sempolan AKP Suhartanto mengungkapkan, aksi bernuansa teror merupakan buntut dari balas dendam.
Menurutnya, warga asal Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi bernama Suhar melapor telah dianiaya oleh Ali, warga Desa Mulyorejo. Ali pun ditangkap oleh polisi.
Tanpa disangka-sangka kerabat Suhar yang tidak terima memilih jalur main hakim sendiri. Mereka dalam jumlah massa puluhan orang secara periodik bergerak melakukan balas dendam. Terjadilah pembakaran, perusakan, dan penjarahan di Desa Mulyorejo.
Suhartanto menyebut, massa teridentifikasi berasal dari Kalibaru dan sekitarnya. Sehingga, dilakukan pengejaran oleh aparat ke wilayah tersebut.
“Jadi, perkara ini bermula dari adanya kasus penganiayaan. Lalu, ada aksi balasan. Indikasi orang-orang Kalibaru melaksanakan aksi balasan. Menyerang rumah pelaku penganiayaan dan keluarganya,” urai Suhartanto.
Sedangkan, sebagian petugas dikerahkan untuk menjaga kawasan kejadian pembakaran. Bukan hanya polisi, melainkan juga dibantu dari TNI serta masyarakat.
(Red/Tim-Biro Sitijenarnews Jember jatim)