Bandung, SITIJENARNEWS.COM – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, S.T., M.Sc., M.Tr.Hanla., memimpin Upacara Bendera Tujuh Belasan di Lapangan Apel Markas Komando (Mako) Lanal Bandung, Jalan Aria Jipang No. 8 , Kota Bandung, Senin (19/04/2023).
Bertindak selaku Komandan Upacara (Danup) PgS. Dansatma Lanal Bandung Lettu Laut (KH) Suhartono. Upacara bendera yang dilaksanakan tersebut diikuti oleh Perwira dan Prajurit serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lanal Bandung yang tergabung dalam pasukan upacara terdiri dari 1 Pleton Gabungan Perwira, Bintara Tamtama dan Pleton PNS Lanal Bandung.
Upacara Bendera Tujuh Belasan diawali pengibaran bendera Sang Merah Putih diiringi dengan kumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945, pengucapan Sapta Marga serta pembacaan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia serta diakhiri dengan Andika Bhayangkari.
Danlanal Bandung membacakan amanat Pankoarmada RI Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., menyampakan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh prajurit dan pegawai negeri sipil di jajaran Koarmada RI atas segala dedikasi dan loyalitas dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan fungsi dan bidang masing-masing, baik yang berada di staf dan Pangkalan TNI Angkatan Laut, maupun yang masih berjaga di pulau-pulau terdepan dan diujung perairan samudera. Teruslah bekerja dengan ketulusan hati dan penuh keikhlasan, berlandaskan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Upacara Bendera yang kita laksanakan secara rutin setiap tanggal 17 ini, esensinya merupakan pengejawantahan tugas kita melanjutkan perjuangan, menghormati, dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertaruhkan jiwa dan raganya demi kemerdekaan bangsa dan negara.
Tugas kita adalah menjaga, membangun dan mempertahankan kemerdekaan ini, namun kita harus ingat bahwa tugas ini tidaklah mudah, karena perjuangan kita saat ini dan kedepan jauh lebih berat yaitu perjuangan menghadapi polemik dari bangsa kita sendiri, termasuk melawan dan mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, itu jauh lebih berat dibandingkan dengan jika kita berhadapan langsung dengan musuh dari luar. Dalam dunia yang terus berkembang ini, tantangan yang kompleks dan beragam akan terus muncul. konflik keamanan di kawasan, isu perubahan iklim, ancaman terorisme dan krisis kemanusiaan menjadi bagian dari tantangan regional maupun global yang harus kita hadapi bersama.
Pertahanan dan keamanan negara harus tetap menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS TNI Angkatan Laut di Jajaran Koarmada RI untuk terus meningkatkan profesionalisme dengan berlatih bersama-sama maupun melatih diri secara perorangan demi mewujudkan TNI Angkatan Laut yang profesional, modern dan tangguh.
Pada kesempatan ini, saya akan memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani dalam pelaksanaan tugas, antara lain sebagai berikut tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral yang kokoh dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara, pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI, serta Panca Prasetya Korpri bagi PNS dalam kehidupan keseharian kita, hindari segala bentuk pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri serta mencoreng nama baik institusi TNI Angkatan Laut, tetaplah waspada dan mawas diri terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan sekitar, implementasikan upaya deteksi dini terhadap situasi dan kondisi yang berpotensi mengancam pertahanan dan stabilitas keamanan nasional, bijaklah dalam merespon berbagai informasi yang tersebar di media sosial, hindari keterlibatan dalam penyebaran berita yang dapat memicu keresahan di masyarakat, dukung kegiatan Ops Gaktib dan yustisi demi tertib dan santun dalam berlalu lintas, tidak arogan, berprilaku sopan dan ikuti arahan petugas, pertahankan dan tingkatkan reputasi positif TNI AL melalui peningkatan souditas dan sinergi antara TNI, Polri dan aparatur pemerintahan serta masyarakat umum, junjung tinggi netralitas dengan tidak terlibat dalam politik praktis menjelang tahun politik 2024 tingkatkan keamanan personel dan materiel dalam setiap pelaksanaan tugas, baik pada pelaksanaan operasi maupun pengamanan di lingkungan kesatrian, serta hindari pemasangan aliran listrik tambahan untuk menghindari kebakaran yang diakibatkan konseleting listrik.
(Penlanal/Supriyadi)