33 Desa Di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso Siang ini Raih Penghargaan Desa Mandiri dua Diantaranya adalah Desa Besuki dan Buduan

Headline-news.id Bondowoso Jatim Kamis 17 November 2022: Siang Ini Sebanyak 33 desa di Kabupaten Bondowoso dan Situbondo Siang ini telah diresmikan menjadi desa mandiri.

Keterangan Fhoto, Kades Buduan Kecamatan Suboh H.Husain Dan Bupati Situbondo karna Suswandi

Para kepala desa di desa tersebut mendapat penghargaan langsung dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar.

Selain kepala desa, sejumlah bupati juga mendapatkan penghargaan. Pemberian penghargaan oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar terhadap 33 kepala desa dan sejumlah bupati tersebut berlangsung di Hotel Grand Padis, Jalan A Yani, Kabupaten Bondowoso, Kamis (17/11/2022).

Adapun rincian 33 desa mandiri yang mendapatkan penghargaan dari Gus Menteri Abdul Halim Iskandar, 17 desa di Bondowoso dan 16 desa asal Situbondo.

Dalam kesempatan tersebut, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat dikonfirmasi mengatakan, dalam Indeks Desa Membangun (IDM) sudah banyak desa mandiri, bahkan melebihi target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).

“Target RPJMN kita itu 5000, hari ini sudah 6.236 desa mandiri di Indonesia. Termasuk di Bondowoso ini juga banyak,” kata usai acara seremonial Hari Percepatan Pembangunan Daerah di Bondowoso.

Menurutnya, khusus kepala desa mandiri mendapatkan lencana, sebagai wujud apresiasi atas capaian tertinggi kepala desa.

Menurutnya, desa mandiri bukan berarti dana desanya tidak disalurkan. Justru kata dia, desa mandiri membutuhkan lebih banyak anggaran. “Karena nanti ukurannya menjadi berubah,” kata dia.

Selanjutnya kata dia, target yang harus dicapai oleh desa mandiri yakni pada ukuran SDGs Desa. Sebab desa mandiri belum tentu desa yang tanpa kemiskinan. Artinya, desa mandiri masih dimungkinkan ada warga miskin.

“Tapi kalau sudah SDGs yang pertama, desa tanpa kemiskinan. Artinya, sudah tidak ada lagi desa miskin di desa itu. Desa tanpa kelaparan, artinya tidak ada lagi warga desa kena stunting,” jelas dia.

Baca juga:  Rangkaian persidangan korupsi terkait fee proyek yang melibatkan Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid, berlanjut di Pengadilan Tipikor Banjarmasin

Oleh karena itu, lanjut dia, anggaran untuk desa mandiri harus lebih banyak lagi. Apalagi berbicara SDM dan peningkatan ekonomi.

“Misalnya SDGs ketiga, pendidikan desa berkualitas. Gak akan pernah selesai, Indonesia gak akan pernah selesai berbicara tentang pendidikan,” kata Gus Menteri.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga memaparkan, diperingatinya hari “Percepatan Pembangunan Daerah” pada tanggal 17 November 2022 ini agar berbagai stakeholders selalu memperhatikan dan memprioritaskan upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal.

“Pengentasan daerah tertinggal bersifat multidimensi, sehingga perlu dilakukan dengan strategi kolaboratif melibatkan lintas sektor dan lintas pelaku, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dukungan pelaku usaha/mitra termasuk keterlibatan masyarakat,” jelas dia.

Dalam acara itu Halim Iskandar juga mengaku optimis, melihat perkembangan pembangunan daerah tertinggal semakin meningkat dan positif.

Informasi dihimpun Oleh Tim Awak Media Sitjenarnews dan Headline-news biro Bondowoso yang ada dilokasi acara Menyebutkan, penghargaan kepada berbagai stakeholders meliputi Daerah Tertinggal (DT) potensi entas terbaik, yang mampu meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan Persentase Penduduk Miskin (PPM), meningkatkan Indeks Komposit Ketertinggalan (IKK) serta upaya akselerasi penajaman dan keberpihakan program/kegiatan; Daerah Tertinggal Entas (DTE) terbaik yang konsistensi mengalokasikan anggaran pembiayaan pembangunan; serta Kementerian/Lembaga (K/L) terbaik yang secara konsisten mengintervensi di Daerah Tertinggal.

Penerima penghargaan “Daerah Tertinggal potensi entas terbaik” diantaranya Kabupaten Musi Rawas Utara, Lombok Utara dan Kepulauan Sula.

Sementar “Penghargaan untuk Daerah Tertinggal Entas Terbaik” yaitu Kabupaten Mahakam Ulu, Halmahera Timur dan Bondowoso.

Kemudian “Penghargaan untuk Kementerian/Lembaga intervensi Program terbaik” yaitu Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Baca juga:  Menkominfo Johnny G Plate Berkomitmen Untuk Mendukung Penuh Kapolri Untuk Membrangus Seluruh Bentuk Perjudian Online di Indonesia

Usai memberikan penghargaan terhadap kepala desa mandiri, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar juga menyempatkan meninjau stand UMKM hasil produksi dari berbagai desa di Bondowoso Dan Situbondo.

Perwakilan Situbondo yang paling Fenomenal di Raih Oleh Desa Besuki Yang Diwakili Oleh Kades Besuki Husama Bahres dan Desa Buduan Kecamatan Suboh yaitu Diterima langsung oleh Kades H Husein.

Seperti Kita Ketahui Bersama,Sebanyak 16 desa di Kabupaten Situbondo menerima penghargaan berstatus Indeks Desa Membangun (IDM) sebagai desa mandiri dari Kementerian Desa Pembagungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, pada Hari ini Kamis (17/11/2022).

Yang mana Penyerahan piagam penghargaan desa mandiri, yang ditandai penyematan lencana desa mandiri itu, langsung diserahkan Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar di hotel Grand Padise Bondowoso, Jawa Timur.

“Hari ini, kita menyerahkan piagam penghargaan kepada sejumlah desa mandiri di Indonesia. Intinya program pemerintah Presiden Jokowi akan berusaha maksimal agar pembangunan merata di seluruh daerah di Indonesia,” ujar Menteri Desa PDTT RI, Abdul Halim Iskandar, Siang ini Kamis (17/11/2022).

Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengapresiasi penghargaan 16 desa mandiri dari Kemendes PDTT RI tersebut. “Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Situbondo, mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Pak Mendes PDTT,” katanya.

Menurut dia, penghargaan tersebut harus menjadi cambuk bagi para kades di Kabupaten Situbondo, agar desanya menjadi desa mandiri. “Bagi Kades yang desanya masih berstatus desa maju agar segera menjadi desa mandiri. Sementara itu, yang desa berkembang segera menjadi desa maju,” bebernya.

Bupati Situbondo Karna Suswandi menegaskan, sebanyak 16 desa yang berstatus desa mandiri adalah Desa Asembagus; Perante, Trigonco, Wonorejo, Besuki, Bletok, Jatibanteng dan Kesambirampak. “Kemudian Desa Sumberkolak, Talkandang, Buduan, Tlogosari, Sumberejo, Mangaran, Curah Jeru dan Wringinanom, Kecamatan Panarukan,” bebernya.

Baca juga:  Kendaraan Terguling di dalam Kapal Penyeberangan Selat Bali Akibat Ombak Besar

Lebih jauh Karna menambahkan, sebanyak 61 desa berstatus maju, sedangkan sebanyak 55 desa berstatus berkembang. “Kami optimis dengan pendampingan dari DPMD desa-desa di Situbondo bisa menjadi desa dengan katagori desa mandiri,” pungkasnya.

Di sisi lain, Kades Mangaran, Kecamatan Mangaran, Situbondo Lilik Linarno menjelaskan, dirinya sebagai salah satu penerima piagam penghargaan sebagai desa mandiri itu, cukup bangga dengan piagam penghargaan IDM dari Kemendes PDTT RI.

Sedangkan kriteria desa mandiri. Yakni tersedianya berbagai fasilitas umum yang layakdi desa tersebut. “Seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat ibadah hingga keamanan. Selain itu, desa itu juga harus mempu menggali kearifan lokal,”

Keterangan Fhoto, Kades Buduan Kecamatan Suboh H.Husain Dan Bupati Situbondo karna Suswandi

Simak Berikut dibawah ini Adalah Cuplikan Video Dokumentasi Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat menyerahkan penghargaan terhadap Beberapa kepala desa mandiri dari Kabupaten Bondowoso dan Bondowoso Yang Sempat Dihimpun oleh Tim Awak Media Sitjenarnews dan Headline-news biro Bondowoso Jatim:

(Red/Tim-Biro Sitjenarnews dan Headline-news Bondowoso Jatim)

error: