Sitijenarnews.comMinggu 12 Maret 2023: Setiap kali kita disodori argumen tentang hubungan antara kenaikan cukai rokok dengan pemulihan defisit BPJS kita pasti agak Terheran-heran ya.nah Mengapa.?Sebenarnya tidak ada hubungannya, tapi kenaikan cukai rokok memang diakui meningkatkan pendapat negara.
Nah, bicara tentang kenaikan pendapatan negara dari cukai rokok ini sebenarnya bisa lebih dimaksimalkan lagi loh. Dan bahkan tanpa menaikkan cukai rokok apalagi dengan dipaksa untuk dinaikkan. Kuncinya adalah para pegawai bea cukai ini bekerja secara jujur dan amanah.
Nah diakui atau tidak Yang sering jadi masalah adalah adanya oknum- oknum Bea Cukai yang cuma galak terhadap pengusaha rokok kecil tapi melempem bahkan terindikasi bekerja sama dengan pemain rokok besar yang nakal hal itulah yang banyak terjadi di lapangan.
Misal salah satu Contoh yg paling mencolok mata adalah yg terjadi di Pasuruan jatim.yang mana nampak jelas Terdapat indikasi pembiaran manipulasi cukai rokok oleh pihak Bea Cukai kepada group PT. RMS yg dipimpin oleh seorang pengusaha bernama Rokhmawan.
Yang mana Rokhmawan ini dulu pernah dipenjara karena kasus rokok ilegal tapi setelah bebas dia bermain lebih halus. Bukan lagi jual rokok tanpa cukai tapi menggunakan cukai rokok SKT (Sigaret Kretek Tangan) yg jauh lebih murah untuk rokok SKM (Sigaret Kretek Mesin) produksinya.
Agar publik paham apa itu SKT dan Apa itu SKM mari kita paparkan:
SKM: Sigaret yg proses produksinya seluruhnya, atau sebagian menggunakan mesin.
SKT: Sigaret yg seluruh proses produksinya tanpa menggunakan mesin.
Perbedaan tampilan cukai SKT dan SKM. Kertas cukai SKT memanjang dan karenanya ditempel di pinggir kemasan, sedangkan kertas cukai SKM tidak panjang dan biasanya ditempel di badan kemasan.
Mengenai harga cukai rokok terdapat perbedaan yg menyolok antara SKM dan SKT. SKM 600 perbatang sedangkan untuk SKT cuma 120 perbatang.
Nah disparitas harga inilah yg memunculkan peluang kerja sama yg saling menguntungkan antara pengusaha dan oknum Bea Cukai tapi ini pastilah merugikan negara.
Mari kita hitung dr sisi kerugian negara. Permainannya spt ini:
Sekali kirim 1 fuso bisa 200 karton
Dengan perhitungan seharusnya:
Jika resmi harga per batang 600 x 20 batang
12.000 cukai resmi belum ppn
12.000 x 800bungkus (1karton)= 9.600.000
9.600.000 x 200 = 1.920.000.000
Permainan mereka disini menggunakan pita SKT (kretek tangan)
12 x 120 per batang = 1.440
1.440 x 800 = 1.152.000
1.152.000 x 200 = 230.000.000
dari satu kali kirim, negara harusnya mendapatkan 1.9M, disini hanya dapat 230Jt
Nah sekarang mari kita lihat produk2 rokok group PT. RMS ini (mereka punya banyak sekali merek) pita cukai jenis SKT atau SKM? Padahal rokok mereka jelas2 rokok jenis SKM
Dan Agar kongkalikong ini berjalan langgeng maka target penerimaan cukai harus tetap tercapai. Caranya bagaimana? Yaitu dengan main cantik. Pengusaha-pengusaha rokok tersebut juga tetap punya kewajiban sebagian pakai cukai SKM, tidak boleh seluruhnya SKT.
Semua happy tapi dibalik itu tujuan pemerintah menaikkan cukai rokok untuk mengurangi jumlah perokok sekaligus menambah pendapatan negara jadi terbengkalai.
Padahal harusnya penerimaan negara bisa jauh lebih tinggi dari sekedar pencapaian target saja.
Selain kerja sama yg bagus dengan oknum bea cukai pengusaha rokok juga harus menjalin komunikasi yg akrab dengan para pejabat daerah. Seperti bupati dll.
Dengan selisih pembayaran cukai rokok yg sedemikian besar wajar jika pengusaha rokok jadi kaya raya, beli mobil sport seperti beli kacang goreng.
Nah Pertanyaannya mengapa praktek culas semacam ini bisa berjalan secara terang-terangan.? Benarkah oknum di bea cukai tidak mendapatkan apa-apa dari pembiaran pelanggaran cukai rokok ini? Mustahil Bukan.?
Meskipun kami (Media ini) mengkritik praktek pelanggaran cukai rokok yang merugikan negara ini. tapi kami juga memahami bahwa kenaikan cukai rokok yg gila2an dari pemerintah belakangan ini adalah penyebab utama terjadinya permainan ini.
Sebab jujur2an saja pabrik rokok kecil yang tidak ikut permainan ini pasti akan mati jika mengikuti aturan cukai yang benar. Akibat kenaikan cukai rokok yg gila2an mereka dipaksa ikut dalam permainan atau gulung tikar. Yang tersisa hanyalah pabrik2 rokok raksasa atau yang mau main cukai.
Kecuali tujuan pemerintah memang mau membunuh pabrik rokok kecil dan memberi ‘rezeki sampingan’ pada oknum bea cukai maka harga cukai rokok SKM harus diturunkan namun target pencapaian cukai rokok SKM dinaikkan. Sehingga menutup potensi terjadinya kongkalikong oknum dan pengusaha.
(Red/Tim-Biro Pusat Sitjenarnews dan Headline-news)