Sitijenarnews.com Kamis 1 juni 2023: Pembocor data Bjorka diklaim muncul kembali di forum hacker baru pasca-penutupan BreachForums. Data yang diklaim dari Polri pun disebar.
Dan Pada pertengahan 2022, Bjorka mengumbar berbagai data pribadi yang diklaim didapat dari Tokopedia, IndiHome, Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga lembaga kepresidenan di pasar jual beli data ilegal BreachForums.
Situs tersebut berganti alamat beberapa kali sebelum hilang usai penangkapan adminnya, Connor Brian Fitzpatrick alias Pompompurin, oleh Biro Investigasi Federal (FBI) di New York, satu bulan lalu.
Ia yang didakwa dengan tuduhan konspirasi untuk meminta individu menjual perangkat akses yang tidak sah itu kemudian disidang di Pengadilan Negeri Distrik Timur Virginia.
Tak lama usai penangkapan, Baphomet, yang mengaku memegang kendali menggantikan Pom, menutup BreachForums tersebut.
Meski demikian, Bjorka terlacak sudah ‘menghilang’ sebelum situs tersebut diberangus FBI.
“Setelah BreachForums ditutup, banyak forum yang mungkin muncul sebagai penggantinya. ExposedForums adalah salah satu forum yang terbaru dan menjanjikan,” ungkap akun intelijen siber DarkTracer, Minggu (28/5).
“Seorang pengguna dengan ID yang sama dengan hacker Indonesia ‘Bjorka’ bergabung di forum ini dan mengunggah beberapa pesan yang berhubungan dengan pemerintah Indonesia,” lanjutnya.
Dalam tangkapan layar yang dibagian DarkTracer, Bjorka membuat unggahan di forum dengan judul Indonesia National Police dengan lambang Polri.
“several data leaks from the Republic of Indonesia police, it’s all here,” tulisnya, sambil mencantumkan link polri.go.id.zip.
Merespons kasus ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya masih mendalami kebenaran kebocoran data itu.
Ia menyebut tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber telah bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), hingga Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memastikannya.
“Terkait masalah Bjorka, Direktorat Siber masih mendalami kasus tersebut. Tentu bekerja sama dengan stakeholder siber lainnya, yaitu BAIS, BSSN, BIN dan kementerian Kominfo. Jadi penjelasan dari Bareskrim masih didalami,” ujarnya kepada wartawan, Senin lusa kemarin(29/5).
Ramadhan enggan berspekulasi lebih jauh ihwal apakah data yang beredar di media sosial itu benar milik Polri atau bukan. Menurutnya hal itu akan diketahui usai proses pendalaman rampung dilakukan oleh Bareskrim Polri.
“Untuk kasus ini kita tidak bisa berasumsi. Didalami dulu sama Siber ya,” pungkas dia
(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews Group)