Tanparan Keras Buat Bupati dan camat dari Ketum dan Waketum Aliansi Setia Nawaksara Indonesia(SNI),Terkait Teguran Acara HANI. Ketum SNI: “Jadi pemimpin harus belajar Introspeksi”

Sitijenarnews.com Banyuwangi Selasa 28 Juni 2022 – Banyaknya pemberitaan terkait surat teguran dari Camat Cluring Bapak Henry Suhartono, yang menolak adanya kegiatan acara HANI (Hari Anti Narkoba Internasional) yang di gelar di Desa Benculuk, Kecamatan Banyuwangi.

Tanparan Keras Buat Bupati dan camat dari Ketum dan Waketum Aliansi Setia Nawaksara Indonesia(SNI),Terkait Teguran Acara HANI. Ketum SNI: “Jadi pemimpin harus belajar Introspeksi”

“Surat teguran tersebut merasa aneh sekali, prihalnya acara HANI yang di selenggarakan oleh Lembaga Anti Narkotika, Kabupaten Banyuwangi, menunjukkan rasa kepedulian kepada seluruh masyarakat Banyuwangi dan memberikan sosialisi bahaya narkoba.(27/06/2023)

 

Wakil Ketua Umum Aliansi Setia Nawaksara Indonesia (SNI), Selamet Solichin yang akrab dengan sapaan Mbah Semar, angkat bicara. Kongser Tri Suaka yang di gelar beberapa hari yang lalu, di gesibu blambangan yang menghadirkan kurang lebih 500 orang, tidak mendapatkan teguran sama sekali dan banyak penonton yang tidak memakai masker.”jelasnya

 

“Perlu diketahui bersama bahwa beberapa waktu lalu diduga ada oknum Camat di Banyuwangi yang vidionya viral sedang berpesta sabu, bisa saja pelarangan yang dilakukan oleh Camat Cluring tersebut masih ada kaitannya dengan vidio viral oknum camat berpesta sabu.”ucap, Semar.

 

Apakah Bapak Camat, Henry Suhartono tidak memahami Intruksi Presiden No. 2 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN. “Sangat jelas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak menjalankannya.”ujar Semar

 

Ada’apa dengan Camat Cluring..!! “Perlu di telusuri apa yang membuat camat cluring menolak acara HANI di Cluring, dan perlu dilaksanakan test urin kepada seluruh aparatur pemerintahan Banyuwangi, apa mereka semua bersih dari Narkoba..?,pungkas, Semar.

 

Ditempat yang sama, Ketua umum Aliansi Setia Nawaksara Indonesia(SNI) Raden Teguh Firmansyah, yang akrab dipanggil Raden menambahkan. “Jelas sudah dan ketidak keadilan terlihat dimata Masyarakat Banyuwangi, Bahwa pemerintah Banyuwangi, suka pencitraan, tapi tidak bisa membuktikan kepedulian peran masyarakat, mau di pedulikan masyarakat, tapi tidak peduli dengan masyarakat, janganlah begitu, menyenangkan diri sendiri, tapi masyarakat gak boleh ikut senang, pemerintah punya hajat dapat anggaran dari negara, tapi masyarakat punya hajat anggarannya milik pribadinya sendiri,”ucap Raden dengan tersenyum.

Baca juga:  Kapolri Keluarkan Pernyataan Tegas, Oknum Polisi Nakal Siap-Siap

 

Lanjut Ketum SNI. “Sebelum bicara kerumunan, Introspeksi ya, masyarakat taunya berani berkerumun karena mereka para pejabat yang memulai berkerumun, coba lihat acara Bupati kemarin, sangat meriahnya acaranya, ratusan jiwa menyaksikan dengan bertepuk tangan untuk Bupati Banyuwangi, lucunya, maunya ditepuk tangan oleh masyarakat, kebenaran setiap ucapan kesejahteraan untuk masyarakat sudah terbukti apa belum,

 

“Saya selaku ketua Umum Aliansi Setia Nawaksara Indonesia(SNI) sangat kecewa besar atas teguran Pemerintah Banyuwangi, atas acara saudara se organisasi, acara HANI yang dilaksanakan Lembaga LAN, jadi ini juga bagian dari petunjuk dari Tuhan, jelas, pemerintah Banyuwangi, tidak pernah memikirkan masyarakat, dan sangat jelas, pemimpin Banyuwangi perlu menyadari atas tindakannya itu, sudah benar apa belum!! Kami ini masyarakat kan ikut kelakuannya pemimpin, yang namanya pemimpin harus di ikuti caranya.”tutup Raden.

 

(Baim&Biro Sitijenarnews Banyuwangi)

error: