Hilang Ditelan Bumi, Begini Nasib Irjen Ferdy Sambo Usai Penembakan Brigadir Yosua pasca Sampai di Telinga Presiden Jokowi

Sitijenarnews.com Jakarta Rabu 13 Juli 2022; Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bak hilang ditelan bumi setelah peristiwa penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) terjadi di rumahnya. Insiden yang menewaskan Brigadir Yosua ini sudah sampai di telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ternyata nasib Irjen Ferdy Sambo ditentukan faktor ini. Faktor terkininya ditelusuri.

Dok Fhoto, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan Istrinya Putri Ferdy Sambo

Insiden berdarah itu terjadi di rumah singgah milik Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Polisi mengatakan, Brigadir Yosua sempat melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo. Brigadir Yosua tewas usai baku tembak dengan Bharada E atau RE.

 

Setelah peristiwa penembakan Brigadir Yosua dirilis polisi, Irjen Ferdy Sambo bak hilang ditelan bumi. Kadiv Propam Polri ini sama sekali tidak menampakkan batang hidung usai insiden fatal itu. Ternyata nasib Irjen Ferdy Sambo ditentukan faktor ini. Foto terkininya ditelusuri netizen di media sosial.

 

Kasus penembakan Brigadir Yosua sudah menyita perhatian dari berbagai pihak. Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Irjen Ferdy Sambo tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Saat kejadian, Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR COVID-19.

 

“Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test,” ungkap Ramadhan.

 

Dia menambahkan Ferdy Sambo mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang histeris. Irjen Ferdy langsung bertolak menuju kediamannya. Atas kejadian tersebut, Irjen Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Hingga akhirnya dilakukan oleh TKP oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

 

Dalam keterangan resmi pihak kepolisian, Brigadir Yosua memasuki kamar pribadi ketika istri Kadiv Propam Polri, Putri Ferdy Sambo tertidur. Di situlah, Brigadir Yosua disebut melakukan pelecehan. Istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong.

Baca juga:  Gandeng Umat Kristiani, Polresta Sidoarjo Laksanakan Program Minggu Kasih

 

Polisi menyebutkan, Bharada E atau RE sedang berada di lantai 2 bersama seorang saksi lain berinisial K. Bharada E atau RE langsung turun ke lantai bawah di mana tangga yang ada berbentuk L.

 

Brigadir Yosua lalu menembakkan senjatanya ke arah Bharada E. Namun, menurut Budhi, tembakan Brigadir Yosua ke Bharada E meleset. Setelahnya Bharada E bersembunyi di tangga yang mengarah ke atas dan menembak ke Brigadir Yosua beberapa kali hingga menewaskannya.

 

Kasus penembakan Brigadir Yosua sudah sampai di telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tangan kanan Jokowi, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, penjelasan Polri di kasus penembakan Brigadir Yosua oleh Bharada E sering tidak jelas. Mahfud MD juga menilai banyak kejanggalan yang muncul pada kasus yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu.

 

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” ujar Mahfud saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/7/2022).

 

Pernyataan Mahfud sekaligus merespons pembentukan tim khusus untuk mendalami kasus penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

 

Menurutnya kredibilitas Polri dan pemerintah saat ini menjadi taruhan dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

 

Menurutnya kredibilitas Polri dan pemerintah saat ini menjadi taruhan dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E.

 

“Kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini. Sebab dalam lebih dari setahun terakhir Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik sesuai hasil berbagai lembagai survei,” ungkap dia.

Baca juga:  Setelah Menggegerkan Istana Negara Farel Si Bocah asal Banyuwangi Dianugerahi Jadi Duta Kekayaan Intelektual Pelajar oleh Menkumham Yasonna Laoly

 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menuturkan kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan di bidang politik, keamanan dan penegakkan hukum.

Dengan demikian, Mahfud berharap kasus penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E segera terungkap. “Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum. Hasil survei begitu adanya,” kata Mahfud.

Sebelumnya Mahfud menilai pembentukan tim khusus yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait kasus tersebut sudah tepat. “Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan membentuk Tim investigasi, yang terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy,” ujar Mahfud saat dikonfirmasi wartawan.

Pembentukan tim khusus kata Mahfud, sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah terkait kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Karena itu kata Mahfud, Kemenko Polhukam akan mengawal kasus tersebut. “Itu sudah mewakili sikap dan langkah Pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” ucap Mahfud.

Usai insiden penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua, Kadiv Propam Polri bak hilang ditelan bumi. Ternyata nasib Irjen Ferdy Sambo ditentukan faktor ini. Foto terkininya coba ditelusuri netizen di media sosial.

Banyak pihak yang mendesak agar Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan. Mahfud MD mengatakan penonaktifan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tergantung dari temuan awal tim investigasi bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

“Itu tergantung temuan pendahuluan dari Tim,” kata Mahfud MD. “Kapolri pasti menunggu itu untuk menonaktifkan atau tidak menonaktifkan Ferdy Sambo,” lanjutnya.

 

Mahfud menyampaikan kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam penanganan insiden tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Hal itu lantaran dalam setahun belakangan survei terhadap kinerja Polri mendapat penilaian positif.

Baca juga:  ADMINISTRATUR PERHUTANI BONDOWOSO SIANG INI SAMBUT MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GAJAH MADA

“Kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini sebab dalam lebih dari setahun terakhir POLRI selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik sesuai hasil berbagai lembagai survai. Kinerja positif pemerintah dikontrobusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum. Hasil survai begitu adanya,” ucapnya.

Mahfud yang juga Ketua Kompolnas menyampaikan kasus penembakan antar sesama polisi tidak bisa dibiarkan mengalir begitu saja. Mahfud menilai banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan perkara tersebut.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” ujarnya.

Mahfud mengaku sudah menghubungi Sekretaris Kompolnas Benny J Mamoto untuk membantu Polri menelisik kasus tersebut. Dia berharap kasus tersebut bisa diproses transparan.

“Sebagai Ketua Kompolnas saya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang. Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini,” ucapnya.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim investigasi khusus yang melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM sudah tepat. Dia menyebut langkah yang dilakukan Sigit mewakili sikap pemerintah.

“Sudah tepat yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dgn membentuk Tim investigasi yg terdiri orang-orang kredibel yang dipimpin oleh komjen Gatot Eddy. Itu sudah mewakili sikap dan langkan Pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” imbuhnya.

 

(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)

error: