Komunitas Aktivis Senior Indonesia.Nilai Reformasi Di Republik Indonesia kini Nyata Telah Berubah Jadi Deformasi

Sitijenarnews.com Minggu 1 Desember 2022: Jaringan Aktivis Lintas Angkatan (JALA) menggelar diskusi sekaligus refleksi akhir tahun terhadap jalannya reformasi.

Keterangan fhoto, Jaringan Aktivis Lintas Angkatan (JALA) menggelar diskusi sekaligus refleksi akhir tahun terhadap jalannya reformasi.

Ketua Penyelenggara Pertemuan Refleksi Akhir Tahun JALA, In’am Mustofa menganggap kini reformasi telah berubah menjadi deformasi.

 

“Reformasi yang sejak awal gagal mengagendakan perubahan kini justru telah menjadi deformasi atau proses penghancuran sendi-sendi ketatanegaraan,” kata In’am dalam diskusi tersebut di Bumi Paniis Cibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat Lusa Kemarin (30/12/2022).

 

Sementara, tokoh aktivis angkatan 77/78, S Indro Tjahyono mengatakan hal tersebut terjadi lantaran rezim pascareformasi berhasil membohongi masyarakat melalui pencitraan, propaganda hiperbolik, dan pemutarbalikan fakta.

 

Di lain pihak, kata Indro, kekuatan kritis masyarakat berhasil dibuat tidak berdaya melalui aksi represi menggunakan alasan hukum.

 

“Masyarakat kini hanya mampu menggunakan media sosial untuk melakukan perlawanan yang itupun dihadang dan Dibungkam oleh undang-undang ITE,” kata Indro dalam kesempatan itu.

 

Ia menyebut perlawanan melalui media sosial (medsos) bukanlah perlawanan sebenarnya karena merupakan wujud kekalahan dan bisa menjadi alat kompromi terhadap lawan.

 

“Forum sepakat agar masturbasi politik kelas menengah ini harus dihentikan,” ujarnya.

 

Indro menuturkan perlunya refleksi fundamental terhadap kebijakan pemerintah yang dinilainya mengesampingkan visi Trisakti.

 

Menurutnya, tidak lagi ada prinsip berdaulat di dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

 

“Sedangkan enam visi reformasi juga telah dilupakan, antara lain penegakan supremasi hukum, pemberantasan KKN, penegakan budaya demokrasi yang rasional dan egaliter,” ungkapnya.

 

Tokoh penggerak buruh, Jumhur Hidayat, yang juga hadir dalam diskusi tersebut mengatakan perlunya platform dan strategi perjuangan yang aktual.

 

Jumhur menyebut krisis politik dan ekonomi sudah di depan mata. Karenanya, ia berharap pertemuan tersebut harus menyusun resolusi dan peta jalan (roadmap) segera.

Baca juga:  Memang Janggal: Setelah Eks Eks.penasihat KPK Kini Tokoh Wartawan Senior juga ikut Pertanyakan harta Kaesang 'Anak Kemarin Sore' Punya Duit Hampir Rp100 M lebih

 

“Semua tokoh reformasi di daerah-daerah harus kita konsolidasi karena visi dan misi reformasi telah dipecundangi,” ujar Jumhur.

 

Tenry, aktivis muda angkatan 98, mengajak semua pihak untuk memilih salah satu opsi, apakah sepakat pada pergantian rezim atau perubahan sistem secara menyeluruh.

 

“Setiap opsi punya konsekuensi strategis berbeda, kalau saat ini mayoritas peserta memilih perubahan sistem artinya kita butuh gerakan nasional untuk lakukan revolusi sistemik,” kata Tenry.

 

Paskah Irianto, aktivis reformasi dari Bandung pun menegaskan apabila memang pilihannya seperti itu maka yang dibutuhkan adalah keberanian melakukan perlawanan.

 

“Tinggal kita semua mengefektifkan fungsi Jaringan Aktifis Lintas Angkatan (JALA) di daerah untuk mengkonsolidasi tokoh-tokoh reformasi daerah untuk bersikap dan bergerak merespon penyelewengan atas visi dan misi reformasi yang terjadi. Penyelewengan ini harus segera direspon sebelum negara benar-benar gagal dan alami kebangkrutan,” ucap Paskah.

 

Selanjutnya, Feby Lintang, perempuan militan aktivis angkatan 98, menegaskan bahwa KKN sudah lebih dahsyat dan terang-terangan dibanding pada masa Orde Baru.

 

“Anak, Mantu, Ipar Presiden diberi kedudukan sebagai pejabat negara. Nepotisme dilakukan tanpa rasa malu dan risih sedikit pun, ini semua menuntut reformasi dibangkitkan kembali,” imbuhnya.

 

Diketahui, pertemuan tersebut dihadiri aktivis dari berbagai angkatan, yakni angkatan 66, 74, 77/78, 80, 98, dan 2000-an.

 

Pertemuan itu pun menyimpulkan perlunya pertemuan lanjutan untuk merumuskan resolusi dan rencana aksi.

 

(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)

error: