Sitijenarnews.com Besuki, Situbondo – Sabtu, 17 Mei 2025:Gelombang kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kian meresahkan masyarakat di wilayah barat Kabupaten Situbondo, khususnya di Kecamatan Besuki dan Banyuglugur. Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, tercatat telah terjadi serangkaian aksi curanmor yang mengguncang rasa aman warga. Situasi ini memunculkan kekhawatiran mendalam serta kekecewaan terhadap lambatnya respon penegakan hukum oleh pihak berwenang.
Puncaknya, pada Sabtu dini hari (17/5/2025) sekitar pukul 00.30 WIB, dua unit sepeda motor raib digondol kawanan pencuri di Perumahan Cempaka, Jalan Raya Pantura, Besuki. Dua motor milik warga atas nama Afif dan Reza Amar, yakni Honda Beat dan Honda Vario, hilang saat diparkir di garasi luar rumah masing-masing.

Yang mencengangkan, kedua motor dalam keadaan dikunci stang saat dicuri. Pelaku yang diduga berjumlah lebih dari empat orang itu berhasil menjarah kendaraan tanpa menimbulkan suara atau kegaduhan berarti, memanfaatkan waktu saat para penghuni rumah sedang tertidur lelap.
Afif, salah satu korban, menceritakan bahwa dirinya baru menyadari kejadian tersebut pada pagi hari. Begitu mengetahui motornya hilang, ia bersama Reza langsung mendatangi Polsek Besuki untuk melaporkan kejadian tersebut secara resmi.
Aksi pencurian ini terekam jelas dalam rekaman CCTV milik warga sekitar. Namun hingga saat ini, belum ada tindak lanjut signifikan dari aparat kepolisian terkait identifikasi maupun penangkapan pelaku. Kondisi ini semakin memantik kemarahan dan rasa frustrasi dari masyarakat.
Sejumlah warga Besuki dan Banyuglugur kini menyuarakan desakan keras kepada aparat kepolisian untuk segera meningkatkan intensitas patroli, terutama di titik-titik yang dikenal rawan aksi kriminalitas seperti kawasan barat Situbondo. Mereka berharap kepolisian tidak hanya bersikap reaktif, tetapi juga proaktif dalam mencegah kejahatan serupa terjadi kembali.
“Kami tidak bisa terus-menerus hidup dalam ketakutan. Ini sudah bukan lagi sekadar pencurian biasa, tapi teror yang merampas rasa aman kami,” ujar salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya.
Warga menilai perlunya langkah konkret dan sistematis dari aparat hukum, termasuk penguatan pengamanan lingkungan, peningkatan sistem pengawasan CCTV, dan pembentukan tim patroli khusus yang siaga di malam hari. Mereka juga mendorong adanya keterbukaan informasi dari pihak kepolisian tentang perkembangan penanganan kasus curanmor yang telah menimpa sejumlah warga dalam waktu berdekatan.

Peristiwa ini menjadi peringatan serius akan perlunya sinergi antara warga dan aparat dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Masyarakat berharap agar keadilan benar-benar ditegakkan, pelaku segera ditangkap, dan Situbondo Barat kembali menjadi tempat yang aman bagi warganya.
(Redaksi | Tim Biro Sitijenarnews Group Multimedia)