Sitijenarnews.com jember Jatim Jum’at 5 Agustus 2022; Selama rentang awal Juli hingga Agustus 2022, terjadi tiga kali penyerangan terhadap rumah dan barang milik warga kawasan hutan Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Serangan dilakukan oleh massa tak dikenal.
Total, ada empat Rumah, tiga Mobil, 20 Sepeda Motor, poskamling, dan alat pemotong rumput milik warga yang dirusak dan dibakar massa. Polisi masih menyelidiki kasus yang membuat warga resah ini, termasuk motif penyerangan tersebut.
Jika dirunut dari awal, penyerangan pertama yang terjadi pada Minggu (3/7/2022) tidak berdiri sendiri. Ada peristiwa yang terjadi pada Minggu siang, yakni penganiayaan yang dilakukan warga setempat bernama Ali terhadap Suhar, warga Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Suhar terkena bacok sehingga sempat dirawat di rumah sakit.
Suhar kemudian melapor ke polisi. Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil mengamankan Ali. Namun pada Minggu malam, puluhan orang menyerbut rumah Ali dan warga lainnya di kawasan Patungrejo. “Diduga massa berasal dari Kalibaru. Namun masih kami selidiki,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kalibaru Ajun Komisaris Suhartanto, Kamis (4/8/2022).
Massa merusak dan membakar dua rumah, dua poskamling, sembilan unit sepeda motor, dan dua unit alat potong rumput. Seorang warga Patungrejo yang berjaga di poskamling menjadi korban penganiayaan.
Serangan kedua terjadi pada Sabtu (30/7/2022). Sasarannya tetap warga di kawasan Patungrejo dan sekitarnya. Dua rumah, satu mobil Suzuki Katana, satu mobil pikap, dan sepuluh sepeda motor milik warga dibakar. Mereka juga mencuri barang-barang warga.
Penyerangan ketiga terjadi pada Rabu (3/8/2022) dini hari. Kali ini yang jadi sasaran adalah rumah Qosim. Mobil Suzuki Jimny S1000 MT bernopol N 643 RJ dan sepeda motor Suzuki Skydrive UK125SC AT bernopol P 2566 GA menjadi sasaran pembakaran. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Polisi tak hanya menyelidiki kasus ini. “Pasca kejadian pertama, kami langsung mengamankan dan melakukan patroli bersama Koramil TNI, Satpol PP, dan aparat pemerintah desa,” kata Suhartanto.
Abdul Muqiet Arief, mantan Wakil Bupati Jember, yang juga tokoh masyarakat Silo, mengatakan, masyarakat ketakutan. “Takut mereka akan jadi korban berikutnya. Kalau menurut tokoh masyarakat, pelakunya sekitar 50 orang. Sepertinya ini memang harus dicari otaknya, karena ini bukan yang pertama,” katanya.
“Aparat kepolisian sempat turun dan berjaga di sana. Cuma pelakunya harus bisa diungkap untuk menjaga kondusivitas ke depan,” tambah Muqiet.
(Red/Tim-Biro Sitijenarnews jember Jatim)