Situbondo, SITIJENARNEWS.COM – Beberapa warga mengaku mengalami mual-mual dan diare diduga mengalami gejala keracunan akibat menyantap hidangan saat hafir sebagai peserta pelatihan petugas pengolahan data ST2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo pada selasa malam.06/07/2033.
“Sepulang dari menghadiri pelatihan yang diselenggarakan BPS saya 7 kali keluar masuk toilet mas,” ujar seorang peserta yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Karena merasa sangat lemas akibat muntah dan diare, dirinya mencoba menghubungi teman – temannya yang hadir dalam pelatihan untuk mencari imformasi.
“Ternyata mayoritas peserta mengalami hal yang sama mual-mual dan diare, maka kemudian kami simpulkan dugaan keracunan makanan dari acara tersebut, ” tambahnya.
Saat wartawan mendatangin kantor BPS Kabupaten Situbondo untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut, Diah Annisa selaku kasubag umum di BPS Situbondo mengaku itu bukan tanggung jawab BPS.
“Ya kemarin memang ada pelatihan mengenai ada keracunan itu bukan urusan kami, itu urusan pihak hotel Rosali karena kami sudah kontrak dengan pihak Hotel Rosali,” Ucapnya ketus tanpa menunjukkan rasa empati terhadap peserta yang menjadi korban.
Sikap lepas tangan yang ditunjukkan oleh Pihak BPS Kabupaten Situbondo sangat disayangkan oleh masyarakat Situbondo dengan mengatakan, sikap Kasubag umum BPS tidak menunjukkan sebagai sosok terpelajar karena menduduki pisisi strategis di BPS.
“Sebagai pantia harusnya punya rasa tanggung jawab dan perhatian dengan kondisi, Kami berharap pihak Dinas kesehatan dan kepolisian turun tangan, agar kedepannya tidak terjadi hal seperti ini, beruntung dalam kasus kemarin tidak ada korban jiwa, ” ujar Dedy warga Sumberkolak.
Hingga berita ini dirilis, pihak Hotel Rosali belum memberikan tanggapan karena masih menunggu persetujuan manager Hotel,
Pungkasnya.
(Bakir)