Indonesia Tak Ingin Bangkrut Seperti Sri Langka, Apindo Jatim mulai Lakukan Pergerakan Cepat

Sitijenarnews.com Surabaya jatim Kamis 14 Juli 2022 -DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim siap mendorong peningkatan skill SDM di saat kondisi perekonomian global yang masih tanda tanya.

 

Dok Fhoto, logo Resmi Apindo

Ketua DPP Apindo Jatim, Eddy Widjanarko secara tegas mengatakan, kondisi itu menjadi tantangan ke depan bagi Apindo untuk membangkitkan perekonomian Indonesia setelah pandemi Covid-19 melandai.

Selain Covid-19 menurut Eddy, kondisi konflik berkepanjangan yakni,  Rusia-Ukraina juga menjadi tantangan berat. Pasalnya  kata  Eddy, sejumlah pasokan kebutuhan industri dari negara lain tersumbat. Situasi ini ditambah dengan tingginya inflasi di negara-negara maju, serta kegagalan bayar utang bagi negara berkembang. Hal inilah yang menjadi tantangan DPP Apindo Jatim agar perekonomian membaik di semester kedua. Salah satu permasalahan adalah ketergantungan bahan baku industri yang masih impor.

“Kita (Indonesia) tidak ingin seperti Sri Lanka yang gagal bayar utang akibat resesi global. Indonesia memiliki kekayaan SDA dan mineral, tinggal pengasahaan skill SDM-nya,” kata Eddy W
dalam paparan seminar Peran Pengusaha Meningkatkan Kompetensi SDM, Ekonomi, dan Mengurangi Angka Kemiskinan Pascapandemi di Gresik kemarin.

Masih kata dia  saat ini cukup banyak langkah meningkatkan SDM salah satunya adalah, pendidikan berbasis international certification dan human skills menjadi prioritas. Selain itu, penggunaan teknologi digital, harmonisasi proses bisnis, dan memperluas jaringan menjadi program pendukung pendidikan.

Peningkatan SDM berbasis pendidikan bisa dilakukan dengan social skill, process skill, system skill, dan cognitive abilities. Keempatnya menjadi penopang pendidikan guna memajukan industri di era digital 4.0.

“Saat ini Apindo dan Kadin Jatim telah memiliki program linear di bidang pendidikan vokasi. Pendidikan ini akan diperkuat lagi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk meningkatkan daya saing industri,” lanjut Eddy

Baca juga:  Diduga Pelaku Pembunuha Di Kawasan Wisata Hutan Jati Tampora, Tela Diamankan Oleh Resmob Situbondo

Eddy mengungkapkan perlunya inkubator di suatu daerah. Harapannya agar menciptakan entrepreneurship guna memangkas pengangguran dan kemiskinan, yang bisa memberi efek positif bagi ekonomi daerah.

 

Yang mana Bali, Bandung, dan Yogyakarta telah melahirkan inkubator. Dan itu sukses. Saya berharap kita bisa mengikuti jejak ketiga daerah ini. Inilah salah satu program yang kami harapkan, memunculkan inkubator di Jatim,” jelasnya.

Apindo Jatim menyadari disrupsi teknologi digital tidak bisa dihindari. Di mana teknologi digital telah mengubah perekonomian global. Salah satunya tenaga kerja manusia telah diganti dengan robot.

Disisi lain, Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan era industri 4.0 yang ditunjukkan dengan percepatan konektifitas, informasi dan otorisasi masih memiliki risiko. Masalah komunikasi dan bahasa bisa menjadi kendala dalam penerapan teknologi digital.

Jika kita tidak dapat mengiringi perkembangan teknologi, terdapat ancaman peningkatan jumlah pengangguran yang mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan dan krisis sosial,” jelas Adik

(Red/Tim-Biro Sitijenarnews Surabaya jatim)

error: