Sitijenarnews.com Semarang Jateng Selasa 5 Juli 2022; Presiden Joko Widodo meminta Polri melakukan penegakan hukum sebagai upaya terakhir dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Presiden menekankan, Polri sebaiknya mendahulukan tindakan pencegahan.
“Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas, lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis namun tegas ketika diperlukan. Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” ujar Jokowi dalam sambutannya pada peringatan ke-76 Hari Bhayangkara pada siang ini Selasa (5/7/2022).
“Saya perlu mengingatkan rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh rakyat, harus dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut presiden mengungkapkan banyak agenda nasional yang harus didukung oleh polri.
Pertama, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota berarti juga memindahkan cara kerja menuju kemajuan Indonesia.
Sehingga dia meminta Polri mengawal pembangunan dan pemindahan ibu kota agar berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
“Yang kedua, agenda G20 yang sudah berlangsung dan harus terus dikawal, puncaknya nanti adalah KTT G20 di bulan November di Bali yang akan dihadiri oleh para kepala negara anggota G20,” ungkap Jokowi.
“Yang ketiga agenda besar demokrasi, yakni Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengucapkan selamat Hari Bhayangkara kepada instutsi Polri.
“Saya memberikan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat, dalam membela bangsa dan negara. Saya dan rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada Polri,” kata Kepala Negara.
Sementara itu Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo S Prabowo mengatakan, rangkaian HUT ke-76 Bhayangkara tahun menjadi upaya berbenah bagi pihaknya untuk menjadi institusi modern.
“Polri terus berbenah diri menjadi institusi modern yang tidak antikritik melalui reformasi kultural dengan menyerap aspirasi masyarakat,” katanya, saat membacakan sambutan pada Upacara HUT ke-76 Bhayangkara di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022).
Menurutnya, Polri belum sempurna dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Meski demikian, pihaknya akan terus berbenah diri menjadi organisasi yang dipercaya dan dicintai oleh masyarakat.
“Kami berjanji bahwa kami akan terus berbenah, senantiasa peka dan mendengar kritik, masukan saran kepada Polri. Meskipun pahit akan kami jadikan evaluasi untuk mewujudkan transformasi menuju Polri yang presisi,” katanya.
Ia menyebut, pada hari ulang tahun Polri yang ke-76 ini, Korps Bhayangkara berkomitmen memegang amanah dan harapan masyarakat.
Yaitu untuk melaksanakan tugas pokok dengan sebaik-baiknya dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat.
“Harapan kami Hari Bhayangkara Ke-76 dapat menjadi daya ungkit dan pemacu semangat pengabdian terbaik untuk menjaga keberagaman, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta mengawal dan mendukung seluruh kebijakan pemerintah untuk mewujudkan tujuan luhur bangsa Indonesia,” katanya.
Ia pun menyinggung terkait survei terbaru yang diterbitkan oleh media Kompas, yaitu 83.8 persen masyarakat menilai pelayanan Polri kepada masyarakat sudah baik. Hal ini menjadi komitmen Polri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Tentunya dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri mengedepankan upaya pencegahan sesuai pola pemolisian prediktif, penegakan hukum dilakukan dengan prinsip-prinsip keadilan restoratif terhadap hal-hal yang menciderai rasa keadilan masyarakat kecil pencari keadilan,” katanya.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melayani masyarakat, kata Listyo, Polri saat ini mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi yang bertujuan untuk mempermudah jangkauan terhadap pelayanan kepolisian sampai titik-titik terjauh, mengurangi interaksi petugas dan masyarakat sehingga menghilangkan potensi penyimpangan, dan meningkatkan penerimaan negara buka pajak melalui Polri.
“Polri juga berupaya mewujudkan satu data Polri untuk mewujudkan sistem yang teritegrasi melalui pemanfaatan kecerdasan buatan big data kepolisian untuk mewujudkan pemolisian prediktif pelayanan kepolisian berbasis teknologi,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Polri untuk terus berinovasi, adaptif, responsif, dan mampu bertransformasi menjadi institusi modern.
Selain itu, Presiden juga mendorong Polri untuk bekerja secara sinergis baik dengan kementerian, lembaga negara, maupun TNI.
Presiden mengingatkan agar rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia. Menurutnya, Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) serta melakukan berbagai tindakan polisi dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan.
“Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” ujar Presiden.
(Red/Tim-Biro Sitijenarnews Semarang Jateng)