Sitijenarnews.com Jakarta Kamis 23 Juni 2022; Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan kinerja postur APBN yang cukup baik. Hingga akhir Mei 2022, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp 132,2 triliun.

“Bandingkan tahun lalu kita defisit Rp 219,2 triliun. Ini pembalikan yang luar biasa dari kondisi fiskal kita,” kata Sri Mulyani pada konferensi pers APBN Kita Juni 2022, Kamis (23/6).
Sampai akhir Mei 2022, pendapatan negara mencapai Rp 1.070,4 triliun. Angka ini tumbuh 47,3 persen dibandingkan Mei 2021 yang mencapai Rp 726,5 triliun.
Pendapatan negara tersebut dari penerimaan pajak sebesar Rp 705,8 triliun dan dari bea cukai mencapai Rp 140,3 triliun. Sementara dari penerimaan negara bukan pajak, berkontribusi sebesar Rp 224,1 triliun.
Kinerja pendapatan negara tersebut masing-masing mencatatkan pertumbuhan positif dibanding pada Mei 2021, yakni masing-masing sebesar 53,6 persen, 41,3 persen, dan 33,7 persen. Sri Mulyani bahkan memprediksi penerimaan negara akan lebih banyak dari yang telah ditargetkan.
“Jadi dari sisi penerimaan kita mengalami upside yang cukup signifikan. Ini yang sudah kami sampaikan ke DPR, kemungkinan penerimaan kita itu Rp 420 triliun lebih tinggi dari yang ada di APBN,” ujar dia.
Kemudian untuk belanja negara, dari sisi belanja pemerintah pusat sampai akhir Mei ini tercatat Rp 653,9 triliun. Sementara untuk transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 284,3 triliun. Bila ditotal, belanja negara hingga Mei ini mencapai Rp 938,2 triliun.
Untuk belanja pemerintah pusat mengalami kenaikan 1 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 647,6 triliun. Sedangkan untuk transfer ke daerah dan dana desa turun 4,6 persen dibanding tahun lalu mencapai Rp 298,0 triliun.
“Belanja ini belum menggambarkan tambahan subsidi dan kompensasi. Nanti diperkirakan kita akan menambah hampir mendekati Rp 380 triliun sendiri,” kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sebenarnya APBN 2022 didesain pada akhir tahun nanti akan mengalami defisit Rp 868 triliun. Namun melihat hingga Mei ini APBN masih surplus, dia optimis target defisit tersebut dapat diturunkan.
“Kita berharap di akhir tahun defisitnya tidak akan sebesar Rp 868 triliun. Bisa diturunkan dengan cukup signifikan. Ini menggambarkan kesehatan dari APBN akan mulai kita pulihkan,” pungkasnya.
(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)