Miris: Penumpang Terlantar Berhari- hari Di Pelabuhan jangkar Situbondo Coreng Nama Baik Pelayanan Pelabuhan ini

Sitjenarnews.com Jangkar Situbondo Jatim: Pelabuhan Jangkar adalah pelabuhan utama di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur yang Sebenarnya merupakan salah satu pelabuhan strategis dan memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan sebagai pelabuhan regional.

Gaduh Di Areal Pelabuhan jangkar Situbondo diduga Gegara Ulah Calo Tiket

Bahkan, pelabuhan nasional yang mampu menjangkau daerah-daerah di Kepulauan Madura, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, bahkan Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Keberadaan Pelabuhan Jangkar Sedari dulu Sebenarnya diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja dan pelayanan angkutan penyeberangan, baik manusia maupun barang dan jasa, serta mendukung produktivitas masyarakat di sektor perekonomian, aktivitas sosial, pendidikan hingga keamanan masyarakat.

 

Namun sayangnya tidak demikian adanya. Terlebih lagi Maraknya calo dan modus kongkalikong dengan petugas yang telah berlangsung Bertahun-tahun dan Molornya Beberapa Rute Strategis Seperti jangkar- Lembar menjadikan Pelabuhan jangkar ini Jadi Sorotan baik lokal ataupun nasional.

 

Terbaru (Kemarin) Sisi Negatif Pelabuhan ini Kembali Mencuat dengan adanya Kegaduhan Di Areal Pelabuhan jangkar Situbondo yang diduga Kembali Gegara Ulah Calo Tiket Kapal yang Berkolaborasi dengan Oknum Petugas Pengelola Pelabuhan.

 

Kegaduhan yang Terjadi pada Selasa , 11 April 2023 Lusa Kemarin. Kali ini Puluhan Penumpang menuju Pulau Raas yang Menjadi korban Terlantar di Pelabuhan Berhari-hari akibat ulah para calo tiket kapal di pelabuhan Jangkar.

 

Puluhan Calon Penumpang yang Terlantar ini mengaku mereka mulai hari Minggu 11 April 2023 kemarin menunggu antrian dan Selama berhari – hari Menunggu dan Mereka Telah Menghabiskan Semua Bekal perjalanan mereka untuk makan dan minum di pelabuhan ini.

 

Ironinya. Banyak penumpang yang baru Membeli Tiket mereka Berangkat tanpa harus menunggu antrian.

 

Para penumpang yang membeli tiket Resmi di Loket (Tanpa Melalui Calo) Dipaksa Menunggu Berhari-hari Sedangkan yang Melalui Calo Langsung Berangkat tanpa antri Ini Sangat Mengecewakan kami mas. Ujar Salah satu Penumpang yang tidak bersedia Disebut namanya Saat dikonfirmasi oleh Tim Awak Media ini.

Baca juga:  Danposramil Sumberwringin Hadiri Rapat Perencanaan Pelebaran Jalan

 

Pantauan Tim Investigasi Awak Media Sitjenarnews Group yang Kemarin Berada di areal Pelabuhan Mengamati Para Calon Penumpang Tersebut mulai Melakukan aksi perlawanan kepada petugas dilapangan Dikarenakan mereka merasa dirugikan oleh oknum petugas pelabuhan yang Diduga Bekerja sama dengan calo

 

Sekedar diketahui, Penjualan penjualan tiket secara langsung di pelabuhan Jangkar Situbondo terlebih saat Jelang Lebaran atau Mudik.

 

Pola ini Telah lama ada dan Sangatlah marak dimainkan terlebih jelang Musim Mudik yang mana Penumpang mulai Membeludak. walhasil para penumpang pun tak ayal selalu menjadi Korban.

 

Beda dengan di pelabuhan lain di Seluruh Pelosok negeri. yang mana Masyarakat dapat membeli tiket kapal ferry secara online maksimal H-1 melalui aplikasi Ferizy yang mana dengan sistem secara online tersebut sangat efektif untuk mencegah permainan nakal oknum pelabuhan yang seperti biasa mereka selalu bermain bersama para calo tiket secara manual

 

Namun sayangnya saat dikonfirmasi atas kejadian ini Pihak dari Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar, Situbondo pada Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur. Tidak ada satupun yang mengangkat Sambungan Telfon Dan WhatsApp dari tim investigasi awak media Sitjenarnews Group saat coba akan dikonfirmasi.

Miris: Penumpang Terlantar Berhari- hari Di Pelabuhan jangkar Situbondo Coreng Nama Baik Pelayanan Pelabuhan ini

Dan Jangan lupa Simak Berikut dibawah ini Video Dokumentasi detik-detik Gaduhnya Para Penumpang Di Pelabuhan jangkar Situbondo Yang diduga Sengaja Dimainkan para Calo dan Oknum Petugas yang Berhasil Dihimpun oleh Tim Awak Media Sitjenarnews Group:

(Red/Tim-Biro Sitjenarnews Group)

error: