Sitijenarnews.com Situbondo Jatim Kamis 16 Maret 2023: Kita semua sepakat bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang mesti diberantas seperti yang dipaparkan pada dalam 13 pasal Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
Termasuk pula Suap Menyuap atau Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Aparatur Sipil Negara, penyelenggara negara, hakim, atau advokat dan APH dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya.
Hal itu biasanya diawali dari pola Pemerasan pada awalnya:
Pemerasan bisa dilakukan oleh Pegawai negeri atau penyelenggara negara dan APH bahkan Oknum Wartawan dan LSM yang Intinya menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.
Nah Perbuatan itu sangatlah patut kita waspadai dan kita pahami sebagai masyarakat yang cerdas.
Seperti halnya kejadian Dugaan Suap menyuap Puluhan Kades di Situbondo kepada beberapa Oknum Yang mengaku dari Ditintelkam Polda Jatim yang beberapa Saat lalu ramai menjadi perbincangan publik pasca kasus tersebut diberitakan oleh Tim awak media Sitjenarnews dan Headline-news biro Situbondo Jatim.
Nah pertanyaan Sederhananya ialah, Mengapa Suap menyuap itu terjadi ? Kalau tidak salah dan tidak menjadikan uang negara itu Bancakan mengapa mereka harus rela Membayar?
Apakah ini terjadi karena Faktor SDM Kepala desa di Situbondo dibawah Rata- rata sehingga mereka mudah sekali untuk Dibohongi dan diperas.
Mengingat ini bukanlah kali Pertama mereka diperlakukan seperti itu, program Jasmas di Tahun 2021 juga sama dan dengan pola yang sama pula. Sungguh Ironi bukan ?
Harapan kami sebagai masyarakat. hal Negatif semacam ini tidak ada lagi mengingat budaya buruk yang mencoreng citra instusi dan melukai hati masyarakat ini janganlah menjadi budaya.
Seperti diketahui dan diberitakan sebelumnya oleh Tim Awak Media Sitjenarnews dan Headline-news biro Situbondo,Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3-TGAI) adalah program padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan memakai dana APBN yang harusnya untuk mendukung salah satu agenda prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMN 2020-2025, yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.
Sitjenarnews dan Headline-news yang Beberapa hari terakhir Kemarin Membuntuti Gerak – Gerik Mereka Diketahui Modus Beberapa Oknum Ditintelkam Polda Jatim yang Diketahui Membawa Beberapa Mobil Warna Putih Berjenis Fortuner dan Ertiga yang Salah satunya Bernopol L…PL ini Memakai jasa Beberapa Oknum LSM Untuk Membantu Kegiatan mereka selama di Situbondo dan Oknum LSM Tersebut ikut Mengintimidasi para kades agar melakukan Negosiasi.dan lalu Gayungpun akhirnya Bersambut Beberapa Oknum kades pun Bersedia menjadi Mediator Pengantar Pesan kepada kades lainnya dan Transaksi pun Dimulai dibeberapa titik di Situbondo beberapa hari terakhir ini.
Pertemuan berlangsung diantaranya meminjam Beberapa Polsek di wilayah barat Situbondo dan ( Pada Siang Hari) dan Dibeberapa hotel Dan Rumah makan di Seputaran Banyuglugur, Pasir Putih dan Salah satu Hotel di Jl Raya Pantura Karang Asem Kota Situbondo Dan di salah satu Alfamart yang terletak di jalur pantura Bungatan Situbondo Jatim. Yang mana beberapa lokasi tersebut juga terdapat CCTV. Kejadian yang diperkirakan terjadi pada Kamis Malam Jum’at 2 Maret 2023.
Terbaru, Saat Tim Investigasi Dari Awak Media Sitijenarnews dan Headline-news Biro Situbondo Jatim,Melakukan Pemeriksaan Melalui Rekaman CCTV di Alfa Mart di Jalan Raya Pantura Bungatan nampak jelas Transaksi tersebut dilakukan oleh salah satu Kades dengan Rombongan Tim Yang mengaku dari Unit Dirintelkam Polda Jatim. Kejadian Diperkirakan Terjadi pada Hari Hari Jumat Sekira pukul 08.45 s/d 09.50. Wib
Ironi Memang kalau kita (Para Pembaca) Melihat Fenomena ini. Pastinya Publik juga Bertanya ada apa? dan mengapa puluhan kades di Situbondo ini. Begitu Takutnya hingga harus Menggelontorkan Uang Puluhan Juta untuk Menyuap Oknum Anggota Polisi yang Mengaku Dari Ditintelkam Polda Jatim ini.?
Padahal Kita Ketahui Proyek P3GEI ini Hanya Bernilai kurang Dari 200 Juta Rupiah. Belum lagi dipotong dana operasional Pokmas dan Fee para Brokernya.
Konon Sebelum dilakukan Penandatanganan Penyerahan Program ini di Bulan Agustus 2022 lalu. Dari Pihak BPK Jatim Telah Melakukan Audit dengan Sistem Acak nah kenapa ada panggilan mereka semua tiarap dan Segera melakukan Lobi-lobi.?
Nah Kalaupun ada temuan dan Kerugian Keuangan Negara dalam kegiatan ini. harusnya kan dilakukan secara transparan Baik dalam Proses dan Penindakannya. dikarenakan ini adalah Uang Negara yang berupa APBN
Anehnya malahan mereka (Para Kades) takut kepada oknum APH yang menjadi Pengamen dengan Bermodalkan Surat panggilan untuk Menakut-nakuti para kades yang desanya Menerima Progam Tersebut.
Mungkin Pesan kami Redaksi Media Online dan cetak Sitjenarnews dan Headline-news Kepada Yang Terhormat Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Toni Harmanto. Agar Segera Melakukan Penyelidikan atas dugaan perilaku menyimpang beberapa Oknum Jajaran dibawahnya ini melalui Bid Propam Polda Jatim.
Kalaupun benar ada Panggilan pada Senin 6 Maret Lalu yang Bertempat di Ruang unit 1 Subdit II Ditintelkam Polda Jatim mohon Dipantau dan Terkait hal ini Harusnya Semua kades di 74 Desa yang Tercatat Sebagai Penerima Program P3GEI Pada Tahun 2022 Dipanggil untuk Dimintai Keterangan.
Dikarenakan Pengakuan Beberapa kades Sudah Jelas. Bagi Siapa yang Membayar kemarin dia tidak dipanggil. alias Surat Panggilannya Diambil kembali oleh si Petugas dan yang tidak membayar Harus Hadir Senin tanggal 6 Kemarin itu.
Karena jikalau Pengakuan Beberapa Oknum Kades diatas itu Benar adanya. Hal ini akan Menjadi Preseden Buruk dan Menambah Daftar Panjang Keburukan Oknum dan Citra Polri dimasa yang akan datang.
Jangan Lupa Simak Berikut dibawah ini salah Satu Bukti Video Dokumentasi detik-detik Dugaan Suap yang dilakukan oleh beberapa Kades kepada Beberapa Oknum Anggota Polisi yang Mengaku berasal dari Ditintelkam Polda Jatim di Alfamart Pantura Bungatan Situbondo Jatim yang Berhasil Dihimpun oleh Tim Awak Media Sitjenarnews dan Headline-news biro Situbondo Jatim;
(Red/Tim-Biro Sitjenarnews dan Headline-news Situbondo Jatim)