Sitijenarnews. com Jakarta Kamis 10 Februari 2022; Ekonom senior Rizal Ramli menyebut tambang batu andesit di Desa Wadas jelas merusak lingkungan dan hanya mementingkan keuntungan investor. Apalagi, selama ini Desa Wadas dikenal dengan tanahnya yang subur sehingga memberi manfaat bagi warga sekitar.

“Tanah subur, banyak air, rakyat hidup damai dari hasil tanahnya. Dirampas haknya dan ditangkap demi investor pertambangan andesit,” ujar Rizal Ramli pada Rabu Siang 9 Februari 2022.
Melihat kondisi itu, Rizal Ramli menyinggung Gubernur Jawa Tengah yang seakan abai dengan pemberitaan yang menyangkut Desa Wadas. Rizal mengingatkan kepada Ganjar tentang jargonnya yang pro-rakyat.
“Ganjar mana eui?? Katanya pro-rakyat?” sambung Rizal Ramli.
Masyarakat Desa Wadas sendiri diketahui sebagian besar berprofesi sebagai petani, hal ini berdasarkan pada kekayaan alam atau SDA yang dimiliki oleh wilayah yang masuk dalam Kabupaten Purworejo.
Menurut Walhi, terdapat berbagai komoditas yang menandakan kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Wadas di antaranya seperti cengkeh, sengon, pisang, akasia, kelapa. Mahoni, aren, karet dan masih banyak komoditas lainnya.
Lebih lanjut, meski memiliki kekayaan alam yang melimpah, wilayah tersebut termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN. Hal ini didasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2022.
Untuk melangsungkan proyek Bendungan Bener sebagai PSN, nantinya akan menggunakan batuan andesit yang akan ditambang quarry dan didapatkan dari wilayah Desa Wadas.
Batuan andesit merupakan bahan baku untuk maindam Bendungan Bener yang jaraknya lebih-kurang 12 kilometer dari Wadas. Pekerjaan pertambangan ini digarap oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk dan PT Brantas Abipraya.
Masing-masing telah memenangkan lelang untuk pekerjaan paket 3 dan 4 yang meliputi pekerjaan maindam sisi kiri dan kanan, penyediaan akses tambang andesit, dan pertambangan andesit.
(Red/Tim)