Sitijenarnews.com Jakarta Selasa 16 Agustus 2022; Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa upaya pemberantasan korupsi terus menjadi prioritas utama pemerintah. beliau juga menyampaikan bahwa lembaga penegak hukum seperti, Polri, Kejaksaan, dan KPK akan terus bekerja mengungkap kasus korupsi besar dan kecil yang ada di Indonesia.
“Pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak,” kata Jokowi saat Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Senayan, Jakarta, Siang ini Selasa (16/8/2022).
Dia mencotohkan kasus korupsi besar yang berhasil dibongkar lembaga penegak hukum antara lain, Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda. Saat ini, kata Jokowi, pembenahan total telah dimulai.
“Penyelamatan aset negara yang tertunda, seperti kasus BLBI, terus dikejar,dan sudah menunjukkan hasil,” jelasnya.
Jokowi menyampaikan Skor Indeks Persepsi Korupsi dari Transparansi Internasional, naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Indeks Perilaku Anti Korupsidari BPS juga meningkat, dari 3,88 ke 3,93 di tahun 2022.
Dia menekankan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu juga terus menjadi perhatian serius pemerintah. Jokowi menuturkan RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sedang dalam proses pembahasan.
“Tindak lanjut atas temuan Komnas HAM masih terus berjalan,” ucap dia.
“Keppres Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu telah saya tanda tangani,” sambung Jokowi.
Dalam momen Sidang Tahunan MPR 2022 ini, Presiden Jokowi juga menyatakan dukungan penuh kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikam Jokowi dalam pidato kenegaraan presiden di sidang tahunan MPR 2022. “Tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh KPU harus kita dukung sepenuhnya,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan tidak boleh ada lagi permainan politik identitas dan politisasi dalam pertarungan pemilu 2024. “Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial,” tegasnya.
Menurut Jokowi, sudah saatnya pesta demokrasi mengajarkan semua pihak untuk dewasa dan menjauhi polarisasi. “Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat,” kata dia.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan terima kasih pada tokoh masyarakat dan agama yang membantu menjaga demokrasi. “Terima kasih kepada ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh kebudayaan, yang berkontribusi besar memperkokoh fondasi kebangsaan, serta merawat persatuan dan kesatuan nasional,” kata dia.
“Saya juga mengharapkan dukungan dari semua lembaga negara untuk menjaga dan membangun demokrasi di negeri tercinta ini, untuk memperkokoh ideologi bangsa.,” pungkas Jokowi.
(Red/Tim-Biro Pusat Sitijenarnews)